BANDUNGRAYA.NET | Selalu menarik membicarakan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kabupaten yang secara resmi lepas dari Kabupaten Bandung pada 2007 tersebut memiliki banyak potensi yang sampai saat ini belum optimal diberdayakan, baik itu sumber daya manusia atau alamnya. Tapi pada tulisan kali ini, kita akan fokus terhadap perkembangan politik serta pemerintahan di KBB.
Secara histori pemerintahan, KBB pernah dipimpin oleh satu orang pejabat sementara (Pjs) yaitu Tjatja Kuswara pada tahun 2007 sampai dengan 2008.
Kemudian Abu Bakar (alm) sebagai bupati definitif juga bupati pertama KBB yang menjabat pada kurun waktu dua periode, yaitu 2008-2013 dan 2013-2018.
Kemudian estafet kepemimpinan di KBB dilanjutkan oleh Bupati Aa Umbara Sutisna untuk periode 2018- 2023.
Hanya saja, pada tahun 2021 beliau terjerat kasus korupsi, sehingga Pelaksana Tugas (Plt) bupati diemban oleh wakilnya, yaitu Hengky Kurniawan yang bernaung di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sampai 2023 nanti.
Sejatinya, jabatan bupati dan Plt Bupati KBB selesai di 2023. Tapi dengan adanya kebijakan Pilkada seretak di 2024, sehingga pemilihan Bupati KBB tidak akan digelar 2023 tapi akan dilaksanakan pada 2024 nanti. Sehingga pada kurun waktu 2023-2024 KBB akan kembali dipimpin seorang Pjs yang akan ditugaskan dari pemerintah pusat. Hal ini membuat peta politik di KBB semakin dinamis dan hangat.
Karena beberapa pengamat politik KBB menilai, bahwa siapa pun calon bupati KBB di 2024 nanti, akan memiliki kesempatan yang sama dan merata. Hal tersebut dikarenakan, semua calon akan memulai dari titik “0”, mengingat kurang lebih satu tahun akan adanya kekosongan pimpinan di KBB.
Seiring waktu banyak sekali bermunculan calon yang ramai menghiasai berbagai media massa dan sosial di KBB. Baik dari kalangan tokoh masyarakat, pejabat, mantan pejabat, dan tokoh politik.
Tentunya, para calon tersebut tidak lepas dari dukungan kelompok masyarakat tertentu. Polling di media pun banyak diadakan dan disebar oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Penulis mengamati, pada kurun waktu 2020 hingga 2022 setidaknya lima polling telah dilaksanakan oleh para pegiat dan pemerhati politik di KBB.
Walau hanya sebatas polling, yang keabsahan suaranya masih dipertanyakan tapi penulis tertarik terhadap satu sosok yang selalu menghiasi polling tersebut, bahkan selalu memuncakinya. Dialah Imam Tunggara yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat KBB.
Berdasarkan data yang dimiliki penulis, dalam poling terbaru yang dibuat oleh pihak anonim pada tanggal 6 September 2022 pukul 15.47 WIB via website www.pollingkita.com dengan judul ”Siapa Calon Bupati Kab. Bandung Barat Thn 2024-2029 Pilihan Masyarakat”.
Masyarakat luas disuguhkan untuk memilih salah satu dari 18 inohong KBB yang terpampang dipoling tersebut. Tidak terkecuali, Plt Bupati KBB Hengky Kurniawan pun ada dalam daftar tersebut.
Sekali lagi, sosok Imam Tunggara memuncaki poling tersebut. Sampai hari Minggu tanggal 2 Oktober 2022 pukul 12.47 WIB telah masuk 10920 suara dalam poling tersebut. Luar biasanya, sebanyak 3146 suara atau sekitar 28,8% para netizen memberikan vote-nya kepada Imam Tunggara untuk menjadi Bupati KBB 2024- 2029.
Data berbicara, ternyata Imam Tunggara bukan orang baru di kancah perpolitikan di KBB. Dikalangan umum, Imam Tunggara lebih dikenal sebagai tokoh pendidikan dan akademisi di KBB khususnya, dan Jawa Barat umumnya.
Wajar memang, Yayasan Lembaga Pendidikan dan Pengetahuan Masyarakat Republik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan LPPM RI adalah pemilik dari 42 sekolah yang tersebar diseluruh penjuru Jawa Barat dan Jawa Tengah. Mulai dari Sekolah Menengah Pertama sampai dengan perguruan tinggi dimiliki oleh yayasan tersebut. Imam Tunggara sendiri saat ini menjabat sebagai Majelis Tinggi Yayasan LPPM RI. Sedangkan ketua atau direktur yayasan tersebut sekarang dijabat oleh putra sulungnya yaitu Hasbi Pratama.
Di KBB sendiri ada sembilan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan LPPM RI yang tersebar di sembilan kecamatan. Mendalami hal ini, berarti Imam Tunggara sudah memiliki basis suara yang jelas di 60% wilayah KBB. Kepopuleran Imam Tunggara di kalangan orang tua siswa, khususnya yang bersekolah di Yayasan LPPM RI sudah tidak bisa terbantahkan. Penulis melihat, hal ini menjadi dasar para pembuat poling memasukan nama Imam Tunggara dalam setiap poling yang dibuatnya.
Karena Imam Tunggara memiliki daya magis yang kuat dibidang pendidikan yang merupakan modal utama naiknya elektabilitas beliau di masyarakat.
Dilihat dari sisi politik, Imam Tunggara setidaknya pernah menjadi salah seorang dewan pertama KBB sejak berpisah dari Kabupaten Bandung periode 2009-2014 dari Partai Demokrat daerah pemilihan (dapil) Batujajar, Cihampelas, dan Cililin.
Hal ini menandakan pula kepercayaan yang tinggi dari masyarakat dari dapil tersebut kepada sosok Imam Tunggara. Kenyataannya sangat berat bisa merebut hati masyarakat saat itu, apalagi masa transisi pelepasan wilayah KBB.
Dan sekali lagi Imam Tunggara bisa melewati hal itu. Beralih pada tahun 2019, Imam Tunggara pun hadir kembali dalam pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) untuk dapil Jawa Barat. Mendapatkan nomor urut 57 dari KPU Jawa Barat, Imam Tunggara bersaing dengan 49 orang konstestan lainnya dari Jawa Barat, termasuk para petahana.
Sayangnya saat itu, Imam Tunggara tidak masuk dalam empat besar yang akan mewakili Jawa Barat di Senayan. Tapi jika dilihat dari jumlah suara yang didapat saat itu, sangatlah bagus bagi debutan yang berani berkompetisi dikancah perpolitikan nasional.
Berdasarkan data KPU, di KBB yang merupakan basis suaranya, Imam Tunggara mendapatkan 26.540 suara, yang merupakan penyumbang suara terbanyak dari kabupaten/kota di Jawa Barat. Jika dirinci suara dari setiap kecamatan, sebagai berikut:
1. Kec. Padalarang 4812 suara
2. Kec. Ngamprah 2611 suara
3. Kec. Saguling 497 suara
4. Kec. Cipatat 3008
5. Kec. Cipeundeuy 747 suara
6. Kec. Cikalongwetan 1273 suara
7. Kec. Lembang 3897 suara
8. Kec. Parongpong 686 suara
9. Kec. Cisarua 410 suara
10. Kec. Batujajar 969 suara
11. Kec. Cihampelas 966 suara
12. Kec. Cililin 2475 suara
13. Kec. Sindangkerta 723 suara
14. Kec. Cipongkor 1723 suara
15. Kec. Gununghalu 1181 suara
16. Kec. Rongga 562 suara
Total Suara se-Kab. Bandung Barat 26.540
Faktor ketiga adalah Imam Tunggara sebagai seorang yang memiliki multi usaha. Selain fokus di bidang pendidikan, beliau juga memiliki usaha yang bergerak di bidang travel, haji dan umroh, dan berbagai usaha lainnya. Hal ini pula yang membuat Imam Tunggara memiliki banyak relasi dan semakin populer.
Dan yang terakhir adalah Imam Tunggara memiliki sikap yang tegas dan cerdas, serta humanis dan dekat dengan semua kalangan. Siapa pun yang berkunjung ke beliau, akan diterima dengan baik. Walau pun Imam Tunggara merupakan orang nomor satu Partai Demokrat di KBB, tetapi beliau tetap membumi.
Tidak punya pengawal, dan tidak punya ajudan. Hal itu pula yang menjadi daya tarik beliau di masyarakat, sehingga banyak warga yang memimpikan KBB dipimpin oleh seorang Imam Tunggara yang tegas, cerdas, lugas, dan humanis.
Akankah dengan “kekuatan” ini Imam Tunggara memimpin KBB di 2024 nanti? Hanya masyarakat KBB yang akan menjawabnya. ***
Penulis: Pemerhati Politik Jawa Barat, Tinggal di Bandung
Discussion about this post