Bandung (BR).- Kasus para siswa SMA/SMK di wilayah Kabupaten Bandung yang terkesan liar paska Penilaian Akhir Semester (PAS) seperti diberitakan di media ini, mendapatkan tanggapan dari salah satu aktivis yang sangat konsen terhadap Dunia Pendidikan di Jawa Barat.
Banyaknya temuan terkait siswa yang beraktivitas diluar lingkungan sekolah tetapi masih dalam jam sekolah dibeberapa daerah, hal tersebut diutarakan Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jawa Barat, Asep B Kurnia.
“Dalam hal ini sudah barang tentu perlunya pengawasan yang lebih baik dari sekolah juga dari orang tua.”
Kalau di sekolah tentu disini harus ada intruksi khusus atau arahan khusus kepada Guru, Wali kelas, juga dalam hal ini Wakasek Kesiswaan yang biasanya ada di lingkungan sekolah tingkat SMA/SMK atau sederajat, ulas Aa Maung sapaan dekat Asep B. Kurnia.
Menurut Aa Maung, Ada baiknya seandainya kegiatan pembelajaran yang ada dalam masa jeda atau memasuki semester baru sehingga ada waktu kosong, tetapi akan lebih bermanfaat siswa tetap bersekolah tetapi bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan positif yang lebih kepada meningkatkan kemampuan siswa, disiplin siswa, dan prestasi siswa.
Hal ini tentu harus secara masif dilakukan dan ada intruksi khusus baik dari Kepala Dinas, Kepala KCD atau Kepala sekolah, Ujar Aa Maung.
Tetapi hal ini mungkin tidak bisa dilakukan sendiri sehingga perlu juga Perhatian Orang Tua kepada anak-anaknya untuk memantau kegiatan anak-anak mereka sehingga mereka minimal tahu kegiatan yang dilakukan keseharian anak-anaknya, bahkan kalau perlu Orang mengetahui persis jadwal kegiatan sekolah anaknya itu akan lebih baik dan bermanfaat, Tukas Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan Jawa Barat (BR.68)
Discussion about this post