Garut, (BR).- Pondok Pesantren (Ponpes) Cikal yang berlokasi di Kampung Depok Baru, Desa Sukamukti, Kecamatan Sukawening, Garut, Jawa Barat, saat ini sedang melaksanakan pembangunan asrama, yang nantinya asrama tersebut dipergunakan santri dan santriwati untuk kegiatan menghafal Al-qur’an.
Hal itu yang dikatakan Customer Service Ponpes Cikal, Mega Apryanti. Minggu (08/01/2023).
Lanjut dikatakan Mega, alhamdulillaah pembangunan asrama untuk lantai satu ini terus berjalan dan akan masuk ke tahap finishing. Rencananya kami akan membangun asrama sebanyak dua lantai.
Diakui Mega, pihaknya masih memerlukan dana sekitar Rp 10 juta lagi untuk menyelesaikan pembangunan ini, dan dana tersebut digunakan untuk membeli keperluan bahan material seperti semen, pasir, bata, cat dan instalasi listrik.
Oleh karena itu, terang Mega, kami sangat membutuhkan sekali uluran tangan para dermawan, “Bagi yang ingin menyumbang atau wakaf bisa melalui Bank Syariah Indonesia dengan nomor rekening 7189628999 dan Bank Rakyat Indonesia dengan nomor rekening 002501026542537 atas nama Pesantren Cikal. Untuk konfirmasi bisa menghubungi nomor 089681862784, 087817220307,” jelasnya.
“Semoga Allah SWT menggerakkan hati setiap hambaNya untuk membantu menyelesaikan pembangunan asrama ini,” harapnya.
Sementara itu, pimpinan Ponpes Cikal Ustadz Andi Supriadi menjelaskan sejarah singkat berdirinya Ponpes Cikal.
Dikatakan Ustadz Andi, pada awalnya saat menjadi santri di Ponpes La Tansa, Lebak, Banten, dirinya ingat akan perkataan pimpinan Ponpes La Tansa, Kyai Haji Ahmad Rifai Arief, ketika itu sebelum kelulusan diumumkan, Kyai Haji Ahmad Rifai Arief memberikan amanat kepada para santri untuk bisa mengabdikan dirinya pada masyarakat.
“Dari perkataan beliaulah, saya mempunyai cita-cita untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan formal dan non formal,” jelas Ustadz Andi.
Lanjut Ia menjelaskan, akhirnya pada tanggal 17 Juni 2017 kami mendirikan lembaga pendidikan SMP IT Cikal dengan siswa awal berjumlah 16 orang.
“Dikarenakan siswa tersebut berasal dari daerah yang jauh dari lokasi sekolah, maka munculah ide untuk menyediakan asrama bagi para siswa. Disitulah dimulainya sistem pondok pesantren yang mana para siswanya mendapatkan pendidikan selama 24 jam,” ucapnya.
Lebih lanjut Ia menceritakan asal mula nama cikal. “Karena saya lulusan pertama Ponpes La Tanza pada tahun 1994 yang mana angkatan alumninya disebut cikal 94, maka pesantren di Garut dinamakan Pesantren Cikal, mengambil dari nama angkatan alumni,” ungkapnya.
Ustadz Andi juga mengatakan untuk visi cikal yakni berakhlak, juara, mandiri dan ada tiga program unggulan di Ponpes Cikal yakni tahfiz, pidato dan bahasa.
“Dengan ketiga program ini, kami ingin menjadikan para santrinya menjadi generasi yang berakhlaqul karimah sesuai anjuran dalam Al-Qur’an, dan menjadikan generasi yang bisa berorasi dengan baik dan bisa melanjutkan jejak para ulama yang telah meninggalkan kita,” tutupnya. (BR11)
Discussion about this post