KAB. BANDUNG (BR).- Buntut Bullying yang terjadi di SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung, yang berakibat diperiksanya para pelaku dan korban oleh Satuan Unit PPA Polresta Bandung.
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, PPA adalah Unit yang bertugas memberikan pelayanan, dalam bentuk perlindungan terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dan penegakan hukum terhadap pelakunya.
Menurut orang tua siswa berinisia K mengatakan bahwa saat anak dan dirinya diperiksa satuan Unit PPA Polresta Bandung menyampaikan bahwa pihak orang tua siswa (Korban) Bullying meminta aga pelaku diberikan sanksi Drop Out (DO) dari sekolah SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung, Ujarnya Jumat 17 Pebruari 2023.
Hla tersebut diminta para orangtua korban dikhawatirkan kejadian yang menimpa anaknya kembali terjadi diwaktu yang akan datang, Imbuhnya.
Dikatakan K, pada saat berada di Polresta dirinya bertemu dengan pihak SMAN 1 Ciwidey diantaranya wakil kepala sekolah Pak Aas dan Pak Iwan, saat menyampaikan keinginan orangtua korban pihak sekolah menjawab ” Pihak sekolah menerima masukan para orangtua korban, namun keputusan ada di pimpinan “.
Sementara Orangtua korban lainnya saat ditemui ditempat kerjanya menjelaskan pada saat di BAP di polresta oleh satuan Unit PPA, kami menyampaikan beberapa tuntutan orang tua korban diantaranya,
1. Penyidikan dan pemeriksaan diberhentikan
2. Bantuan biaya pengobatan
3. Siswa di DO dari sekolah.
Orangtua berinisial A, berharap pihak sekolah bisa memberikan sanksi tegas kepada para pelaku, karena dikhawatirkan hal serupa kembali terjadi, Ungkapnya.
Sedangkan Wakasek Humas SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung Iwan Irawan saat berada di lobi sekolah mengatakan bahwa pihak sekolah menerima masukan dari para orang tua korban Bullying.
Namun untuk tuntutan Drop Out ( DO), hal itu ada rambu rambu pendidikan dan hak anak, keputusannya nanti hasil musyawarah, wakasek, kepsek, wali kelas dan unsur lain, Jelas Iwan.
Saat ditanya bagaimana kalau kejadian lagi hal serupa dengan pelaku yang sama, ia menjawab saya tidak bisa berandai andai, namun kami berharap tidak terjadi lagi bullying di SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung, tukasnya (BR. 01)
Discussion about this post