Sabtu, 11 Oktober, 2025

Kang Dedi Mulyadi Kunjungi Korban Pernikahan Palsu dengan Perempuan Jadi Jadian

Cianjur,(BR.NET).-Viralnya berita pernikahan palsu yang menimpa salah seorang pemuda dinaringgul yang menikahi perempuan jadi jadian yang sebenarnya adalah pria tulen yang di alami AK (26) pemuda asal desa wangunjaya,kecamatan naringgul,cianjur selatan,jawa barat.

WAJIBDIBACA

Membuat empati kang Dedi Mulyadi atau sapaan akrab kang DM salah satu tokoh di jawa barat yang juga Anggota DPR-RI langsung datang berkunjung untuk menjenguk keluarga korban yang tertipu menikahi perempuan yang sebenarnya laki laki tulen.

Pantuan bandungraya.net kedatangan kang dedi mulyadi beserta rombongan pada hari selasa siang,(7/5/2024) disambut langsung oleh sekmat naringgul,kepala desa wangunjaya dan keluarga korban juga warga masyarakat sekitar.

Dikatakan Kader Partai Gerindra ini bahwa kedatangan saya kesini lebih melihat pada sisi aspek sosial ekonominya bahwa ada seorang pemuda bernama AK yang sangat baik sejak kecil terdidik dalam teradisi beragama yang kental ingin memiliki istri yang memilki latar belakang syar’i sehinga di pilih lah perempuan yang berkerudung walaupun itu laki laki yang mengaku perempuan berkerudung bercadar yang dikenal dimedia soisal.

“Kemudian pernah ada pertemuan udah sekali dua kali perempuan nya berkunjung dan tidak mau menunda pacaran lama lama langsung di nikahin,ini kan sebuah niatan baik dari seorang laki laki cuman niatan baik tersebut tidak bersambut sikap yang baik dari orang yang mengaku sebagai perempuan itu yang namanya erik kemudian berubah nama menajdi adinda kanza,”ujar Kang Dedi Mulyadi kepada awak media, Selasa,(7/5/2024).

Kang dedi menuturkan,tentunya ini akan sangat berpengaruh terhadap pisikologi terhadap anak tersebut, maka dari itu aspek pisikologinya harus dikembalikan.

“Karena orang baik tertipu, kan kalau orang baik tertipu akan shok, tapi kalau orang jahat tertipu akan tersenyum,”tuturnya.

Sambung Kang Dedi mulyadi,kemudian yang berikutnya apa yang harus di pikirkan tentang aspek ekonominya untuk bikin acara pernikahan disebuah kampung walapun angkanya 5 sampai 10 jta itu barang berat karena harus ngumpulin uang.

“Ngumpulin uang nya dari mana kadang kadang pinjem bank emok,bank keliling atau gadein sawah,ini kan hal yang harus diselesaikan, sehinga saya datang kesini pertama adalah aspek pisikologinya harus selesai, yang kedua aspek ekonominya harus di puihkan,”Tuturnya.

Menurut kang dedi,pandangan saya melihat kasus pernikahan ini niat baik tidak selamanya akan berbuat baik,kalau kita tidak memiliki ketelitian dan ke hati hatian dan orang orang baik itu rata rata tidak hati hati.

“Maka aspek aspek admistratif sangat lah penting,jadi negara menganjurkan warga untuk menikah dicatatakan ini adalah pungsinya,kalau nikahnya dicatatkan mungkin ada pemeriksaan ktp, kemudian nantikan kedua belah pihak secara admistratif di periksa dimana alamatnya,siapa orang tuanya yang pada akhirnya tidak akan terjadi pernikahan seprti ini,”Kata Kang Dedi.

Kang Dedi menambahkan, di daerah cianjur dan sukabumi memang pernikahan dibawah tanggan atau sirih itu agak banyak biasanya pernikahan dbawah tanggan itu yang sudah punya istri di jakarta dibawa ke daerah sini.

“Pemerintah Desa Kecamatan dan Kabupaten tidak boleh lagi membiarkan adanya pernikahan dbawah tanggan siapapun itu tidak boleh,undang undang kan sudah mengatur,nanti RT/RW itu harus segera mealporkan apabila ada pernikhan dibawah tangan,”pungkasnya. (Jay)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM