BANDUNG ( BR. NET) Untuk mendukung program 100 hari kerja Bupati Bandung Dadang Supriatna, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan dengan LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Sekai Mustika dan OHM (Orion Harmoni Mandala) melaksanakan kerja sama pendidikan dan pelatihan bidang kejuruan bahasa Jepang.
Kerja sama pendidikan dan pelatihan bidang kejuruan bahasa Jepang ini dilaksanakan di LPK Sekai Mustika
Jalan Talun Rancakendal Desa Jelegong Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Selasa (25/2/2025).

Pendidikan dan pelatihan bidang kejuruan bahasa Jepang itu diikuti 80 peserta dari 500 orang yang akan dipersiapkan tahun 2025 ini menjadi calon pekerja migran Indonesia ke negara Jepang.
Bupati Bandung Dadang Supriatna diwakili Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung H. Rukmana, Kabid Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnaker Kabupaten Bandung D.A. Hidayat, dan jajaran Disnaker lainnya secara resmi membuka pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang kejuruan bahasa Jepang tersebut.
CEO LPK Sekai Mustika H. Indra Mustika dan CEO LPK Seoulina H. Mamat Rahmat, dan pihak lainnya juga turut hadir pada kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut.
Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb mengatakan bahwa sebanyak 500 warga Kabupaten Bandung akan diberangkat bekerja ke Jepang dan Korea pada tahun 2025 ini. Dari 500 orang yang akan diberangkat menjadi pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Bandung itu, sebanyak 400 orang ke negara Jepang dan 100 orang ke Korea.
“Setelah saya ngobrol dengan pihak LPK Sekai Mustika, sebenarnya yang dibutuhkan oleh Jepang itu banyak banget, yaitu sampai 1.200 orang pekerja,” kata Ali Syakieb dalam keterangannya.
Menurutnya, untuk sekarang ini yang akan diberangkatkan 500 orang dulu, nanti kedepannya akan dibicarakan lagi oleh Bupati Bandung dengan Kepala Dinas Ketenagakerjaan.
“Apakah kedepannya akan ditambah atau bagaimana, nanti kita lihat potensi kedepan dan perubahan kedepan,” katanya.
Ali Syakieb mengatakan bahwa puluhan calon tenaga kerja itu akan mengikuti pendidikan selama 40 hari. Mereka tidak hanya akan belajar bahasa Jepang saja.
“Tapi mental dan visi misinya, semuanya di sini (LPK Sekai Mustika) ditempa karena memang kita juga harus mengakui etos kerja orang Jepang itu sangat luar biasa. Dengan adanya pelatihan di LPK Sekai Mustika ini, kedepan mereka-mereka ini bisa mengharumkan nama masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Bandung kedepan,” tuturnya.
Ali Syakieb mengungkapkan bahwa dengan adanya pendidikan dan pelatihan ini akan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung, ketika mereka diberangkatkan menjadi tenaga kerja ke Jepang.
“Tapi di Kabupaten Bandung itu ada di masyarakat itu bukan cuma sekedar menyediakan lapangan pekerja. Tapi kita memfasilitasi untuk mengangkat SDM (Sumber Daya Manusia) itu sendiri,” kata orang nomor dua di Kabupaten Bandung ini.
Untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung itu, lanjut Ali Syakieb, Pemkab Bandung sudah menggulirkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Di Bedas Jilid 1 sudah digulirkan Rp 70 miliar, kemudian di Bedas Jilid 2 ini akan ditambah menjadi Rp 100 miliar untuk mencetak 50.000 wirausaha muda,” tuturnya.
Artinya, kata Ali Syakieb, Pemkab Bandung tidak hanya menyediakan modal usaha juga, tetapi kedepannya nanti akan banyak melaksanakan pelatihan-pelatihan.
“Ini kan pelatihan pekerja migran, nanti kedepannya pelatihan digitalisasi untuk generasi gadget dan milenial. Nah nanti kalau mau buka usaha ada program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Tinggal datang ke Kantor BPR Kertaraharja. Ikutin prosedurnya, enggak terlalu sulit dan nantinya punya modal insya Allah bisa menjadi wirausaha muda,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Bandung Rukmana mengatakan belum 100 hari program kerja Bupati Bandung Dadang Supriatna, Pemkab Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan sudah mulai merealisasikan program 100 hari kerja tersebut. Yaitu untuk membuka 10.000 lapangan kerja baru bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
“Kemarin hari Senin (24/2/205), untuk pelatihan wirausaha dan sebelum pelaksanaan pelantikan Pak Bupati Bandung pada 20 Februari lalu, kita (Disnaker) pada 11 Februari lalu sudah ada penempatan tenaga kerja untuk 8.000 orang di Kabupaten Bandung. Hari ini (Selasa, 25/2/2025) 80 orang dari 500 orang calon pekerja migran untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan bidang kejuruan bahasa Jepang dan bahasa Korea,” tutur Rukmana.
“Artinya, ini bukti nyata program 100 hari kerja Pak Bupati Bandung. Bukan sekedar slogan, tapi langsung dibuktikan. Ini bukti nyata Pak Bupati Bandung dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung,” imbuh Kepala Dinas Ketenagakerjaan ini.( Gum )
Discussion about this post