Bandung (BR.NET).– Kasus dugaan rudapaksa terhadap seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar di wilayah Kabupaten Bandung menggemparkan warga setempat. Peristiwa ini terungkap setelah korban menceritakan keluhannya kepada sang ibu.
Menurut keterangan keluarga, awalnya korban mengeluh sakit setiap kali buang air kecil. Sang ibu sempat menyarankan agar anaknya mencuci bagian yang terasa nyeri dengan air hangat. Namun, keluhan tersebut terus berulang hingga akhirnya diketahui adanya tanda-tanda yang mencurigakan.
“Saya sempat diberi tahu oleh kerabat bahwa ada bercak darah di pakaian dalam anak saya, tapi saya tidak menyangka hal buruk telah terjadi,” ungkap ibu korban dengan nada sedih.
Kecurigaan semakin kuat setelah orang tua mendengar cerita dari teman-teman sepermainan korban yang menyebut anak tersebut menjadi korban perbuatan tidak senonoh. Berdasarkan pengakuan sejumlah anak, perbuatan itu diduga dilakukan oleh dua remaja yang masih di bawah umur.
Korban kemudian dibujuk oleh ibunya untuk menceritakan kejadian sebenarnya. Dengan terbata, korban mengaku telah dirudapaksa oleh dua pelaku secara bergantian di sebuah lokasi tak jauh dari tempat tinggalnya.
Untuk memastikan kondisi anak, keluarga membawa korban ke puskesmas setempat. Dari hasil pemeriksaan awal, petugas medis menemukan adanya luka di bagian sensitif korban dan menyarankan agar dilakukan visum guna memperkuat bukti hukum.
“Kami sudah periksa ke puskesmas, dan perawat menyarankan visum agar lebih jelas hasilnya,” ujar sang ibu.
Keluarga korban kini bertekad menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan, meski sempat mendapat saran dari pihak lingkungan agar masalah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Saya tidak mau ada musyawarah kekeluargaan. Saya ingin kasus ini diproses sesuai hukum,” tegas ibu korban.
Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum segera turun tangan mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan kepada korban agar kejadian serupa tidak terulang. (Gum/Heri)
Discussion about this post