Dengan demikian, kata Angga, pihaknya akan mengundang semua pihak untuk mengungkap permasalahan yang terjadi.
“Kalau ada oknum, yang mengatasnamakan pemdes. Saya minta diusut tuntas dan diproses sesuai aturan yang berlaku,” Ucap Angga.
Angga menegaskan, hal tersebut dipastikan dilakukan oleh oknum dan tidak ada keterlibatan pemdes Ciwidey.
“Saya secara terbuka akan memberikan klarifikasi dan memastikan pemdes tidak terlibat,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Para tukang Ojeg yang biasa mangkal disekitar Alun Alun Takoci dan Pasar Cibeureum Ciwidey, Kabupaten Bandung mempertanyakan kejelasan uang yang dipungut setiap hari, sementara kesejahteraan dan sosial tidak dirasakan para tukang Ojeg.
Hampir semua tukang ojeg yang biasa mangkal di sekitar alun alun Ciwidey, dipungut iuran Rp2000 oleh oknum perangkat Pemerintah desa (pemdes) Ciwidey.
“Ya, kami setiap hari dipungut iuran Rp2000. Tapi, tujuan uangnya tidak jelas kemana atau untuk apa,” kata (G) Salah satu tukang ojeg yang meminta namanya dirahasiakan.
Menurut (G), setiap hari dirinya bersama tukang ojeg lain biasa mangkal disekitar Takoci ciwidey.
“Setiap hari mangkal di sekitar Takoci, bayar iuran setiap hari walau gak tau tujuannya untuk apa,” jelasnya.
Discussion about this post