Kab.Bandung (BR.Net) Dewan Pimpinan Cabang Organisasi Angkutan Darat (DPC Organda) Kabupaten Bandung resmi menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) untuk periode kepengurusan 2024/2029, yang berlangsung di Cafe Magma, Komplek Banda Asri Atas, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Rabu (28/5/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Hilman Kadar yang hadir mewakili Bupati Bandung, serta Camat Cangkuang. Turut hadir pula Ketua DPD Organda Jawa Barat Dida Suprinda
Ketua DPC Organda Kabupaten Bandung Aloy Suryana, Mengatakan Muscab sebagai amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Organda yang harus dilaksanakan setiap lima tahun.
“Muscab ini bukan sekadar agenda formal, tetapi merupakan titik tolak untuk merancang masa depan transportasi di Kabupaten Bandung yang lebih terstruktur dan berkeadilan,” ujar Aloy
Dalam suasana dialog yang konstruktif, sejumlah isu krusial sektor transportasi pun mencuat, salah satunya terkait tantangan kehadiran ojek online (ojol) dan praktik angkutan ilegal seperti travel gelap.Organda menegaskan bahwa meski sektor transportasi umum mendapat perlindungan dari undang-undang, realitas di lapangan masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Hilman, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya sinergi antara moda transportasi massal dengan angkutan umum konvensional seperti angkot. Salah satu terobosan yang sedang dikaji adalah pemberian subsidi per kilometer kepada angkutan kota, sebagaimana yang telah diterapkan pada layanan bus massal.
“Kami ingin menciptakan sistem transportasi terintegrasi layaknya di Jakarta. Jika terwujud, insyaallah kemacetan bisa ditekan dan masyarakat akan mendapatkan layanan yang nyaman dan aman,” jelas Hilman.
Muscab kali ini juga memperkuat komitmen bahwa semua pelaku usaha angkutan umum baik koperasi, PT, CV, hingga perseorangan wajib menjadi anggota Organda, sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan tata kelola angkutan yang lebih rapi dan akuntabel.
Isu keselamatan menjadi perhatian khusus dalam forum ini, termasuk perlunya tindakan tegas terhadap kendaraan ilegal yang kerap membawa penumpang melebihi kapasitas, hingga mengancam keselamatan. Organda berharap regulasi dan pengawasan lebih ketat dapat dilaksanakan secara konsisten, dan informasi mengenai hak serta kewajiban pengguna jasa transportasi bisa lebih luas disosialisasikan, termasuk ketentuan terkait klaim asuransi oleh Jasa Raharja.
“Kami ingin Organda hadir bukan hanya sebagai organisasi, tetapi sebagai mitra strategis pemerintah dan pelindung bagi para pengusaha angkutan yang ingin bekerja dengan tertib, aman, dan nyaman,” tutup Aloy
Dengan terlaksananya Muscab ini, Organda Kabupaten Bandung optimistis dapat membangun sinergi yang kokoh antara pelaku usaha transportasi, pemerintah daerah, dan masyarakat demi mewujudkan sistem transportasi yang manusiawi, berkeadilan, dan berkelanjutan.(Gum)
Discussion about this post