Soreang (BR).- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung mengusulkan kepada pedagang Pasar Sayati Indah untuk membeli container sampah secara gotong royong. Langkah tersebut ditempuh agar sampah disana tidak terus menumpuk dan menjadi permasalahan baru bagi pedagang.
Kepala DLH Kabupaten Bandung, Asep Kusumah mengatakan selama ini tiap pengangkutan sampah di Pasar Sayati selalu terlebih dahulu harus diambil terus dipindahkan ke kontainer. Padahal seharusnya, ketika sampah langsung dibuang ke kontainer maka pemerintah daerah tinggal membawanya saja.
“Coba pedagang (gotong royong) beli kontainer sampah untuk di Pasar Sayati. Jadi kalau sampah menumpuk tinggal diangkut,” ujarnya, Kamis (4/10). Ia menuturkan, usulan tersebut pernah disampaikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung.
Menurutnya, Kepala Disperindag, Popi Hopipah menyambut baik usulan tersebut dan mencoba mengusulkan menjadi program dinas. Namun, program tersebut akhirnya ditolak karena terkait efisiensi anggaran.
Dirinya menuturkan, saat ini pihaknya terus berupaya menambah armada untuk pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung termasuk di pasar. Namun, jika harus menyimpan kontainer sampah di Pasar Sayati belum bisa dilakukan karena jumlah armada yang masih terbatas.
Akhirnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung mengangkut sampah di Pasar Sayati yang sudah menggunung dan menutupi belasan kios milik pedagang. Pengangkutan sampah dilakukan Rabu (3/10) malam kemarin menggunakan tiga truk tronton milik pemerintah daerah (pemda), ditambah 1 unit armada kecil.
Namun, kondisi hujan deras menyebabkan pengangkutan sampah dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Kamis (4/10) malam. Direncanakan pengangkutan dilakukan selama 3 hari berturut turut,. Para pedagang yang tergabung di Himpunan Pedagang Pusat Pembelanjaan Sayati Indah (HIPPPSI) mengaku bersyukur namun juga masih resah dengan pola pengangkutan sampah yang tidak dilakukan secara rutin.
Salah seorang anggota HIPPPSI, Egi mengaku meski sampah telah diangkut sebagian. Namun Ia khawatir sampah akan kembali menumpuk sebab pola pengangkutan sampah dari pemerintah daerah (pemda) yang tergolong tidak rutin.
“Sampah diangkut bagus tapi keinginan mah jangan seperti ini. Sampah numpuk terus opsih dan opsih lagi. Pengen ada solusi,” ujarnya, Kamis (4/10). Menurutnya, selama ini sampah yang menumpuk di Pasar Sayati tidak pernah diangkut secara rutin, imbuh Egi. (BR.01)
Discussion about this post