GARUT, (BR.NET) – Widi Nugroho Ketua E-sports Kabupaten Garut mengatakan di Kabupaten Garut olarga E-sports banyak kaum muda yang berpotensi namun perhatian Pemerintah sejauh ini belum ada.
“Sebenarnya yang kurang di Garut itu belum ada wadah yang menaungi mereka sehingga saya ingin membuktikan pada pemerintah maupun dunia pendidikan bahwa sejatinya anak-anak di garut memiliki potensi yang bagus,” katanya awak media, Selasa (5/2/2024).
Buktinya, imbuh Widi, kemarin atlit E-sports Garut dapat bersaing ditarap nasional dengan lolos ke MDL
Menurut Widi, pemerintah bukan saatnya mencegah perkembangan game tapi bagaimana mengarahkan mereka ke arah lebih baik supaya mereka mendapat porsi yang jelas.
Bagaiman supaya mereka (atlet E-sports) Garut sampai masuk ke tingkat nasional, dikatakan Widi, mereka berlatih sesuai dengan porsinya masing-masing.
Lanjut Widi menjelaskan, berlatih disini bukan berarti berlatih gamenya saja tapi berlatih kita menyarankan berlatih fisik juga.
“Kalau pagi-pagi saya menyarankan pada mereka untuk berlatih fitnes latihan fisik, main game nya kita batasi sampai jam 10.30 malam sehingga menorehkan hasil yang didapatkan mereka,” ujarnya.
Dikatan Widi, jadi di dunia game itu kalau kita benar-benar arahkan bukan saja melatih motorik saja tetapi dari segi fisiknya pun mereka dilatih.
Dalam dunia game itu, kata Widi, kasta tertinggi TR 2, alhamdulillah atlit Garut masuk MDL, ini adalah ajang bergengsi, ini satu langkah menuju TR 1.
“Ini adalah jembatan mereka seperti anda lihat berapa gaji mereka Top Player di tingkat nasional, kotraknya pun luarbiasa,” katanya.
Di Garut ini, lanjut Widi, bisa menumbuhkan atlit-atlit E-sports yang luarbiasa dan akan menjadi mata pencaharian mereka, kita hanya membakali.
“Satu team ada 5 orang dengan cadangan 2 orang. Para atlit E-sports Garut selama 3 bulan penuh di karantina di Jakarta,” pungkasnya. (Dadang).
Discussion about this post