Kab. Bandung (BR).- Perhutani melakukan pemulihan pascakerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan wisata Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.
Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata, Lucy Mardiana, menyampaikan bahwa pemulihan yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk tanggung jawab untuk mengembalikan kelestarian alam yang rusak akibat aktivitas motor trail tersebut.
“Kami bersama anggota koperasi edelweis yang merupakan mitra usaha di lokasi Rancaupas dan para pegiat lingkungan setempat telah melakukan penanaman kembali bunga rawa untuk memulihkan ekosistem,” ujar Lucy, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/3/2023).
Lucy menyampaikan terima kasih kepada aliansi pecinta alam Jawa Barat dan semua pihak yang sudah memberikan perhatian atas rusaknya lingkungan di kawasan Rancaupas tersebut.
Ia mengatakan, untuk mempercepat upaya pemulihan lingkungan pascakerusakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan gerakan rehabilitasi dengan melibatkan elemen pegiat lingkungan dan pemangku kebijakan terkait lainnya termasuk media.
Penutupan operasional sementara Wana Wisata Rancaupas dari kunjungan wisatawan terhitung sejak 8 Maret 2023.
“Untuk selanjutnya segala kegiatan dalam bentuk trail dan offroad di dalam kawasan hutan dilarang untuk dilaksanakan sebelum adanya perbaikan SOP dalam perizinan pelaksanaan even. Kami juga terbuka bersinergi dengan semua pihak dalam kerangka pentahelix,” jelasnya.
Sementara itu, Pengelola Wisata Rancaupas, Riki Setiadi mengatakan, bagi masyarakat yang sudah melakukan reservasi sebelum tanggal penutupan itu masih bisa mengunjungi Rancaupas.
Namun itu hanya berlaku bagi wisatawan yang mengunjungi fasilitas penginapan seperti Bobocabin, Iglo, dan Camper Van. Sedangkan untuk area perkemahan sudah tidak bisa dikunjungi sementara.
“Kalau waktu sampai kapannya saya belum tahun pasti, kami masih nunggu kabar pimpinan selanjutnya untuk buka lagi,” kata Riki.
Ke depannya, pihaknya pun akan memperketat izin terhadap sejumlah kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan di Rancaupas, termasuk kegiatan offroad dan motor trail.
“Even trail atau sejenisnya mungkin gak bakalan kami kasih izin. Apalagi panitianya yang gak jelas kaya kemarin,” ujar Riki. (BR.01)
Discussion about this post