Asep mengatakan, pada tahun pertama Pemkab Bandung Barat harus menyediakan ketersediaan armada truk sampah. Hal itu agar pembuangan sampah ke Legok Nangka sebanyak 75 ton perhari berjalan maksimal.
“Pada prinsipnya sesungguhnya kita ingin mengikuti itu, tetapi dari sisi pembiayaan barangkali ada solusi. Sebab, tiap tahun itu butuh Rp 14 miliar untuk membuang sampah 75 ton perhari ke Legok Nangka,” jelasnya.
Asep menyebut, Pemkab Bandung Barat pun tengah mewacanakan membuat TPA alternatif selain di Sarimukti. Hal itu dilakukan agar sisa sampah yang ada di KBB tidak semua dibuang ke TPA Legok Nangka lantaran memakan biaya yang cukup besar.
“Lebih murah Sarimukti, sekitar Rp 3 miliar pertahun, disitu kan diolah jadi listrik, dari listrik kan ada output. Nah, persoalannya output itu bisa engga dipakai mengurangi beban yang Rp 14 miliar pertahun,” pungkas Asep. (Red)
Discussion about this post