Bupati optimistis, dengan kebersamaan para peternak ayam, mampu menjadikan Kabupaten Bandung sebagai salah satu daerah yang bisa men-support pasokan daging ayam untuk Kabupaten Bandung dan se-Jawa Barat.
“Artinya, kita sebenarnya sudah siap untuk menjadi pemasok daging ayam. Tinggal kemauan keinginan dari masyarakat Kabupaten Bandung, kira-kira di daerah mana saja bisa dibangun peternakan ayam,” tuturnya.
Hingga kini, kebutuhan daging ayam untuk Kabupaten Bandung sendiri mencapai 17 ton per harinya atau sekitar 500 ton per bulannya. Sementara untuk Jawa Barat tingkat konsumsi daging ayam mencapai 5 juta ton.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran menambahkan, pemenuhan kebutuhan daging ayam sangat diperlukan untuk menjaga pasokan stabilitas harga daging ayam di pasaran.
“Jadi melalui kegiatan revitaslisasi peternakan ayam ini, para peternak yang mandiri atau yang swasta ini bisa bergabung dengan obtaker yang disokong pembiayaan perbankan, nantinya bisa berperan sebagai stabilisator pasokan dan harga daging ayam di Kabupaten Bandung,” terang Tisna.
Tisna mencontohkan, dengan adanya cool storage daging ayam yang memadai, ketersediaan stok daging ayam bisa terjaga termasuk dan bisa mengantisipasi adanya lonjakan harga daging ayam.
“Jadi, kalau sampai terjadi kekurangan pasokan, kita kan bisa keluarkan stok yang sudah disimpan di cool storage,” ujar Tisna. (BR.01)
Discussion about this post