Soreang (BR).- Mimbar Saresehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung, merupakan jembatan penghubung antara aspirasi petani dengan pemerintah. Hal tersebut diungkapkan Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.Ip., M.Ip saat menghadiri acara Mimbar Saresehan KTNA Kabupaten Bandung di RM Riung Panyaungan Banjaran, Selasa (6/11/2018).
“Saya menyambut baik adanya mimbar saresehan ini. Disini pemerintah bisa bertemu langsung dengan petani yang merupakan pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Sehingga pertemuan ini nantinya dapat memberikan solusi kepada para petani di Kabupaten Bandung,” jelas Dadang M Naser.
Menurut Bupati, KTNA merupakan mitra kerja pemerintah yang telah banyak memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan pembangunan pertanian di Kabupaten Bandung.
“KTNA sangat membantu kami dalam mensosialisasikan program-program pembangunan pemerintah kepada para petani. Mereka melakukan penyuluhan secara swadaya untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas pertanian,” tambah Dadang M Naser.
Dirinya menambahkan, selain penyuluhan secara swadaya oleh KTNA, suksesnya program pembangunan pertanian di Kabupaten Bandung juga mensinergikan tiga pilar potensi yakni pertanian, teknologi dan jiwa kewirausahaan dalam menangani dan mengelola sumber daya alam (SDA).
“Untuk miningkatkan penghasilan petani di Kabupaten Bandung, kita harus mulai membangun pertanian terpadu, seperti mina padi, agro bisnis dan agro wisata. Selain itu kita juga bisa kerjasama dengan pengelola TTG (Teknologi Tempat Guna), perguruan tinggi dan lembaga-lembaga swasta yang konsen dibidang pertanian,” imbuh Bupati Bandung.
Sementara Ketua KTNA Kabupaten Bandung H. A. Nono S Sambas menerangkan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut untuk mempertemukan petani KTNA dengan pemerintah serta stakeholder.
“Seluruh aspirasi para KTNA ini akan ditampung, kemudian akan diarahkan oleh pimpinan daerah kepada dinas terkait. Contohnya masalah perairan bisa diarahkan kepada DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) dan Disperkimtan (Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan),” terangnya.
Nono berharap, selesai kegiatan tersebut ada tindak lanjut antara pemerintah dengan petani. “Semoga mimbar saresehan ini dapat membantu memecahkan masalah serta memberikan solusi kepada para petani. Saya juga berharap kedepannya ada pertemuan anggota KTNA dengan dinas terkait,” pungkasnya. (BR. 01)
Discussion about this post