Pangalengan (BR.NET) – Camat Pangalengan, Vena Andriawan, menegaskan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) tidak melakukan intervensi terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Tidak ada intervensi apa pun dari Forkopimcam. Posisi kami hanya melakukan supervisi. Semua SPPG wajib menerima siapa pun yang meminta keterangan, tanpa harus konfirmasi terlebih dahulu kepada Forkopimcam,” kata Vena, Jumat (12/9/2025).
Menanggapi sorotan dugaan monopoli pengadaan barang dan jasa, anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PAN, Yadi Supriadi, menegaskan pihaknya akan melakukan klarifikasi bersama mitra penyelenggara.
“Senin nanti Forkopimcam akan mengundang seluruh mitra BGN di Pangalengan. Saat ini ada sembilan dapur yang beroperasi, dan sejauh ini semuanya sudah bekerja sama dengan UMKM. Contohnya di Sukamanah, satu item bahan dibagi ke empat pedagang lokal,” ujarnya.
Yadi menambahkan, dari 14 dapur yang tercatat sesuai dapodik, sembilan sudah berjalan sementara lainnya masih menyesuaikan jadwal. “Ada keterlambatan tiga sampai empat bulan, tetapi nanti akan ada pemerataan. Sekolah akan diakomodir oleh dapur terdekat,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas gizi dalam program MBG di Kecamatan Pangalengan. Dalam rapat bersama SPPG, Yadi mengingatkan agar seluruh pengelola dapur tidak mengurangi porsi makanan.
“Semua dapur jangan sekali-sekali mengurangi nilai porsi. Tolong habiskan semua untuk porsi yang tinggi nilai gizinya,” tegasnya.
Menurut Yadi, sejumlah dapur sudah menunjukkan perbaikan dalam penyajian, di antaranya Dapur 1 dan Dapur Margamekar yang dinilai lebih baik dari sisi porsi.
“Karena ini masih tahap awal, saya minta kerja sama semua pihak agar berita baik dari dapur bisa terus muncul, dengan tetap menjaga koordinasi,” pungkasnya. (Tresha)
 
	    	


 










 
                                    
Discussion about this post