Baleendah, (BR).- SMP Prima Cendekia Islami, sekolah baru dengan good role model di era merdeka belajar hal itu diungkapkan Dr. Cucu Junaedi, M. Pd., Kepala SMP Negeri 2 Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung disela-sela kegiatan Gebyar Bahasa dan Satra Indonesia (GBSI) se-Kabupaten Bandung yang digelar di SMP PCI Baleendah.
Menurut Dr. Cucu Junaedi yang juga pendiri Forum Doktor Pendidikan (FDP) Kabupaten Bandung ini, dirinya sangat mengapresiasi SMP PCI yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang representatif, dapat sukses untuk melaksanakan berbagai kegiatan pendidikan di Kabupaten Bandung.
Bisa kita lihat meskipun baru berdiri kurang dari dua tahun, SMP PCI telah menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan prima untuk para siswa. Pelayanan tidak hanya dalam domain kognitif, tetapi juga dalam hal afektif, penanaman karakter dan budi pekerti, serta pembelajaran berbasis praktek, Ujarnya Senin 28 November 2022.
Hal lain yang menarik, SMP PCI juga memiliki sekolah alam dan tahfiz quran serta camping ground sendiri di Pangalengan. Ini salah satu terobosan baru di era merdeka belajar, setingkat SMP sudah memiliki pendidikan vokasi yang pertama ada di Kabupaten Bandung, bahkan mungkin di Jawa Barat, yang menjadi sarana untuk para siswa lebih mengenal pembelajaran kontekstual di alam sekitar, ungkap Wakil Ketua MKKS Kabupaten Bandung ini.
Sebagai Kepala Sekolah bereputasi internasional, Dr. Cucu yang pernah menjadi Kepala Sekolah Internasional di Yanggoon Myanmar ini, memiliki pengalaman internasional yang mumpuni dalam mengelola sekolah. Saya ingin menularkannya di SMP PCI. Ketika saya dipercaya menjadi Kepala Sekolah Indonesia Yangon (SIY) dan merangkap sebagai Kepala Sekolah Indonesian International School Yangon (IISY) Myanmar, saya menekankan pentingnya fungsi strategis sekolah, yaitu melaksanakan misi soft power diplomacy melalui pendidikan dan kebudayaan.
Ini pun dapat mempromosikan Indonesia dalam menguatkan diplomasi melalui layanan bidang pendidikan, budaya, kedamaian, dan nilai nilai persahabatan melaui Friendship citizenship antar bangsa. Saya yakin SMP PCI bisa melakukannya, Tutur Dia.
Menurutnya pula, masyarakat sangat antusias dengan kehadiran SMP PCI, salah satu indikatornya belum dua tahun berdiri, calon siswa baru yang mendaftar untuk tahun depan, sudah melampaui kuota yang tersedia. Membludaknya orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya ke SMP PCI, karena tersedianya layanan prima pendidikan dengan menerapkan merdeka belajar, merdeka mengajar, dan kurikulum merdeka diampu oleh guru guru milenial yang melek digital.
Ditambah lagi, sarana dan prasarana yang lengkap dan representatif, mulai dari perpustakaan oudoor, library cafe, ruang kreativitas siswa, studio podcast, hingga mesjid sekolah yang luas, indah, dan mewah, ujar Dr. Cucu yang digadang gadang menjadi birokrat pendidikan di Kabupaten Bandung ini, Ulas Cucu.
Menutup pembicaraan, Dr. Cucu berharapp agar SMP PCI dapat mempertahankan kualitas pendidikan yang sudah baik ini. Saya yakin, dengan membatasi jumlah siswa 100 orang per angkatan, maka proses pembelajaran menjadi semakin menarik dan berkualitas.
Disamping itu, ciri khas SMP PCI sebagai sekolah islam digital bisa menjadi “good role model” untuk sekolah lainnya. Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, juga harus mengantisipasi tuntutan masyarakat dan orang tua siswa untuk adanya SMA PCI sebagai sekolah lanjutan, agar proses pendidikan bagi para siswanya tetap terjaga dan berkelanjutan. Ini sebagai respon positif dari masyarakat atas keberadaan SMP PCI, ujar Dr. Cucu Junaidi, M. Pd. mengakhiri pembicaraannya. ( BR. 01 )
Discussion about this post