Kab. Bandung, (BR.NET) — Pemerintah Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, kembali menegaskan komitmennya terhadap tata kelola keuangan desa yang transparan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Melalui alokasi Dana Desa Tahap I Tahun Anggaran 2025, dua sektor krusial menjadi fokus utama: penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) serta pembangunan infrastruktur.
Kepala Desa Sukawening, Hamdani Sukmana, menjelaskan bahwa pemanfaatan Dana Desa tahun ini diarahkan untuk menjawab tantangan ekonomi masyarakat, khususnya kelompok rentan dan miskin ekstrem.
“Kami menitikberatkan pada program yang betul-betul berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Dana Desa tahap pertama difokuskan untuk BLT dan pembangunan fisik yang paling dibutuhkan warga,” ungkap Hamdani saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9/7/2025).
Penyaluran BLT-DD telah terealisasi untuk dua triwulan sekaligus, yakni Januari–Maret (Triwulan I) dan April–Juni (Triwulan II), dengan jumlah penerima sebanyak 44 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing keluarga menerima bantuan sebesar Rp900.000 per triwulan.
“Ini bukan sekadar bantuan tunai, tapi bentuk kepedulian desa untuk menjaga daya beli warga dan menggerakkan ekonomi lokal,” tambahnya.
Selain sektor sosial, Pemdes Sukawening juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur. Beberapa proyek strategis yang telah terealisasi antara lain:

Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) jalan desa di RW 17 Kampung Pasir Haur, guna mengurangi risiko longsor dan menjaga keselamatan permukiman warga yang berada di area berkontur curam.
Pembangunan Jalan Gang Penghubung antara RW 11 Bojong Jambu dan RW 20 Kampung Johar, yang kini menjadi akses penting bagi aktivitas warga dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial.
“Kami selalu mengedepankan partisipasi aktif masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan. Setiap rupiah Dana Desa harus memberi manfaat nyata,” tegas Hamdani.
Tak hanya itu, dalam upaya memperluas dampak layanan publik, Pemdes juga merealisasikan pengadaan mobil ambulans desa, serta program ketahanan pangan yang dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Langkah ini diambil untuk memperkuat layanan darurat dan kemandirian desa dalam penyediaan pangan.
Seluruh program yang kami jalankan adalah dalam upaya mewujudkan visi Kabupaten Bandung yang lebih BEDAS (Bersih, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera), pungkas Hamdani.
*(Heri).
Discussion about this post