CIMAHI (BR),, – Dinas Kesehatan Kota Cimahi meminta masyarakat waspada terhadap wabah cacar monyet atau monkeyfox. Meskipun hingga saat ini kasus tersebut belum terdeteksi di Kota Cimahi.
“Belum ada laporan atau temuan kasusnya di Cimahi. Tapi kewaspadaan sudah kita tingkatkan,” kata Dr Mohamad Dwihadi Isnalini Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, , saat di konfirmasi, Senin (30/10/2023).
ia mengatakan ‘Meskipun belum ditemukan, Dwihadi meminta masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya wabah cacar monyet atau Mpox kini sudah ditemukan kasusnya di Jakarta. Penyakit itu bisa menular dari hewan ke manusia maupun antarmanusia. Adapun penularan antarmanusia umumnya terjadi lewat kontak langsung dari orang yang sudah terinfeksi positif.” ucapnya
Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mewaspadai penularan cacar monyet. Semua Puskesmas yang ada di Kota Cimahi pun sudah dikerahkan untuk mengingatkan masyarakat akan bahayanya penyakit tersebut.
Lebih jauh Dwihadi menyampaikan ,Jika ada masyarakat yang merasakan gejalanya seperti sakit kepala, demam akut lebih dari 38 derajat celciu, pembesaran kelenjar getah bening (imfadenopati), nyeri otot (myaliga), sakit punggung, kelemahan tubuh hingga lesi cacar (benjolan berisi air atau nanah pada tubuh) agar segera menbawanya ke fasilitas kesehatan ” sarannya .
“Kalau ada yang merasakan gejala langsung bawa ke fasilitas kesehatan. Nanti akan ditangani petugas kesehatan,” imbuh Dwi.
Dia menerangkan, cacar monyet sendiri merupakan penyakit yang diakibatkan virus yang ditularkan melalui binatang atau zoonosis. Seperti dari hewan monyet, tikus, gambia dan tupai. Penularannya dilakukan dengan cara kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Kemudian bisa juga jika mengkonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi. Selain itu, cacar monyet juga bisa menular dari manusia yang memang sudah terkonfirmasi positif. “Seperti penularan plasenta dari ibu hamil ke janin. Dan paling bahaya itu penularannya dari bekas yang keringnya itu,” pungkasnya **(BR25)
Discussion about this post