Soreang (BR).- Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung meminta agar seluruh jajaran sekolah melakukan pengawasan terhadap pergaulan siswa. Hal itu perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi adanya anak yang cenderung menyukai sesama jenis, menyusul terbongkarnya grup facebook Gay siswa SMP-SMA di Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Dr. H. Juhana MM.Pd, menekankan kepada pembina kesiswaan untuk mengawasi aktivitas anak pada kegiatan formal ataupun ekstrakurikuler. Apabila terdapat perilaku yang aneh atau mencurigakan maka harus segera dilaporkan.
“Sejauh ini belum ada laporan (soal gay siswa). Mudah-mudahan tidak ada,” ujarnya, Kamis (11/10). Menurutnya, pengawasan juga harus dilakukan oleh orangtua dan keluarga yang berada di rumah.
Ia menuturkan, orangtua harus mengetahui dengan siapa anak berteman dan bermain. Sehingga perilaku yang tidak diinginkan bisa lebih dini dicegah dan diantisipasi. Selain itu, di lingkungan masyarakat tidak boleh dibiarkan perilaku gay dan lesbian berkembang.
Dirinya mengungkapkan pihaknya terus mendorong agar pembinaan kesiswaan untuk selalu melakukan pengawasan. Tidak hanya itu, pihaknya melalui sekolah selalu memberikan pemahaman kepada siswa tentang masalah tersebut.
Juhana mengaku tidak akan membuat surat edaran terkait masalah tersebut. Sebab dikhawatirkan dengan adanya surat maka diindikasikan di Kabupaten Bandung terdapat komunitas tersebut.
Sementara itu, Jajaran Polres Bandung mengungkapkan pihaknya sejauh ini mengklaim belum menemukan grup gay di media sosial di wilayah Kabupaten Bandung. Meski begitu, tindakan pencegahan terus dilakukan dengan cara melakukan pemantauan di media sosial yang ada.
“Sejauh ini masih tidak ada (grup gay di medsos) namun tetep dilakukan pemantauan,” ujar Kasat Intelkam Polres Bandung, AKP Tedy Rusman saat dihubungi, Kamis (11/10). (BR.01)
Discussion about this post