GARUT, (BR,NET) – Dalam rangka memperingati Hari Kartini DPC. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Garut menggelar Lomba Masak olahan pangan lokal murah meriah dan bergizi pendaping beras yang ditunjukan bagi ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun dalam rangka pencegahan stunting.
Acara yang di ikuti 13 kecamatan wilayah Garut tersebut digelar di sekretariat DPC. PDIP Garut jln. Merdeka Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.
Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Sekda Garut Nurdin Yana, Ketua DPC. PDIP Yudha Puja Turnawan beserta tamu undangan.
Sekda Garut dalam sambutannya mengapresiasi pada PDI Perjuangan yang selalu aktif bersosial dengan masyarakat.
“Pak Yudha itu bagus bersosialnya beliau tidak pandang dapil mana yang penting berbuat sosial terhadap lingkungan dan masyarakat. Acara ini juga salah cara menyatukan warga masyarakat Garut untuk bersilatruhmi. Saya harap acara seperti ini terus dilakukan,” katanya. Senin (21/4/2025).
Sementara itu Yudha Ketua DPC. PDI Perjuangan mengatakan acara dalam menyambut Hari Kartini merupakan atas perintah Dewan Pimpinan Pusat.
“Ini perintah DPP PDI Perjuangan dalam memperingati Hari Kartini harus digelar lomba masak artenatip bahan non beras untuk pecegahan stunting. Menu untuk ibu hamil dan anak di bawah 2 tahun,” katanya.
Dikatakan dia, seperti kita ketahui RA Kartini pahlawan nasional yang memperjuangankan kesetaraan gender, yang memperjuangkan perempuan itu harus mendapatkan pendidikan dan harus peran aktif di tengah masyarakat.
“Bahwa lomba masak ini edukasi sesungguhnya perempuan dalam kontek pengolahan bahan non beras untuk pencegahan stunting,” ujarnya.
Habis gelap terbitlah terang karya J. H. Abendanon halaman 182 jelas kutipan yang relevan sepanjang massa, kata Yudha, bahwa kemajuan perempuan yang menentukan peradaban dunia.
“Saya titipkan pada Pemkab Garut supaya keberpihakan pada kaum perempuan terutama pada perempuan dikatagorikan miskin ektrim. Kebetulan salah satu peserta lomba masak ini ada yaitu ibu Kokom beliau warga miskin ektrim, rumahnya ngontrak dan kondisinya juga tidak baik dan anaknya penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Lanjut dia, peserta yang ikut dilomba masak ini ada 15 peserta dari berbagai kecamatan di wilayah Garut.
“Jadi pada intinya ingin mencari resep-resep baru, makanan bergizi dengan bahan baku yang murah untuk mencegah stunting,” ujarnya.
Selain lomba masak di Hari Kartini, DPC. PDI Perjuangan Kabupaten Garut juga menyelenggarakan donor darah.
“Di ruangan tengah sekretariat DPC. PDI Perjuangan ada donor darah, ada dari beberapa peserta yang donor darah begitu juga dari rekan-rekan. Karena memang sekarang labu darah ketersediaannya lagi minim bahkan PMI Garut mengirim surat ke DPC minta untuk digelar lagi donor darah dan pengidap talasemia lagi membutuhkan karena stoknya terbatas,” jelasnya.
Jajang Bonita yang menjadi salah satu juri lomba masak tersebut mengatakan para peserta sangat berbakat memasak dan menampilkan menu-menu yang menarik.
“Wah saya bingung para pesertanya pada pinter-pinter membuat menu, ada dari singkong, pisang dan lainnya. Tapi sini saya harus memilih yang terbaik dari semua ini,” katanya.
Adapun juara di lomba masak yang digelar oleh DPC. PDI Perjuangan Garut, imbuh dia, juara 1 oleh Pos Yandu Pamekarsari Kecamatan Banyuresmi, Pos Yandu Situ Saeur juara 2 Kecamatan Karangpawitan dan sebagai juara pavorit yaitu dari Yayasan Reskina dari Kecamatan Karangpawitan. (Dadang).
Discussion about this post