Bojongsoang (BR).- Dua korban penumpang pesawat Lion Air dengan no penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Provinsi Jawa Barat, Senin (29/10) pagi berasal dari Kabupaten Bandung. Keduanya adalah bernama Vivian Hasan Afifa (23) dan Muhammad Lutfi Nurramdani.
Saat dicek ke lapangan, korban Vivian Hasan Afifa (23) tinggal di rumah orangtuanya di Komplek Griya Bandung Asri (GBA) No 1, Kecamatan Bojongsoang dan Muhammad Lutfi Nurramdani tinggal di Komplek Taman Kopo Indah 1 Kecamatan Margahayu kabupaten Bandung.
Asep Ridwan (49) Uak Vivian mengungkapkan pihak keluarga terlebih dulu mengetahui adanya pesawat jatuh di media massa. Kemudian, pihaknya mencari informasi terkait keponakannya yang tengah berangkat menggunakan pesawat.
“Pertama tahu dari media massa tentang pesawat jatuh. Kemudian ternyata keponakan saya ada disitu dan melihat daftar penumpang tertera nama keponakan saya dan langsung mencari informasi lain memang benar adanya seperti itu,” Jelas Asep Saat ditemui di rumah duka di komplek GPA Bojongsoang Kemarin (29/10).
Ia menuturkan, rencananya Vivian hendak ke Pangkal Pinang untuk urusan bisnis bertemu dengan kliennya yaitu Wali Kota. Korban menurutnya sejak beberapa tahun terakhir bekerja di bidang bisnis development.
“Dia bergerak di bidang bisnis development mau ketemu wali kota. Karena dulu kerjanya di AIESEC tugasnya keluar negeri,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, jika sosok Vivian merupakan anak yang cerdas dan energik. Di sekolahnya pun sering mendapat rangking satu. Menurutnya, saat ini kedua orangtuanya, Neuis Marpuah (45) dan Nandang Suratman (53) tengah berada di perjalanan dari Cihaurbeti, Banjar menuju ke Bandung. Kemudian hendak berangkat ke Jakarta.
Dirinya, tengah menunggu kedua orangtua Vivian dan langsung akan berangkat ke Jakarta untuk memastikan kondisi korban yang merupakan lulusan Fikom Unpad. Dengan harapan keponakannya itu, yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara masih selamat.
“Saya menunggu kedua orangtua vivian dari banjar dan langsung mau ke jakarta untuk memastikan. Kami berharap, vivian masih selamat,” harapnya
Sementara itu, Camat Kecamatan Margahayu Isak membenarkan jika salah seorang korban pesawat jatuh Lion Air tinggal di Komplek Taman Kopo Indah I. Meski begitu setelah diselidiki korban tersebut baru menikah dengan istrinya Lina satu tahun dan tinggal di mertuanya di TKI.
“KTPnya itu bukan Margahayu karena baru satu tahun menikah dan tinggal di Margahayu. Keluarga korban berada di Bekasi,” jelas Isak saat b dihubungi wartawan
Isak mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan penelusuran dan diketahui jika rumah yang ditinggali oleh korban di Taman Kopo Indah No 1 merupakan milik mertua korban. Korban diketahui telah menikah dengan Lina Karlina, anak dari mertuanya sejak satu tahun lalu.
“Saya sedang dirumah korban ternyata disini (rumah) mertua korban. Berdasarkan keterangan asisten pembantu rumah tangga, korban menikah satu tahun dengan Lina Karlina. Sementara keluarga korban di Bekasi,” Jelas Isak
Ia menuturkan, KTP yang digunakan korban sementara bukan menggunakan KTP Margahayu karena baru satu tahun menikah. “Ke Pangkal Pinang itu mau dinas. Untuk sementara bukan domisili disini, ini (rumah) mertuanya. Berangkat sendiri dari Jakarta menuju Pangkal Pinang,” pungkasnya. (BR. 01)
Discussion about this post