Baleendah, (BR).- SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) di Baleendah, Kabupaten Bandung, seakan tak berhenti berkreasi dan berinovasi. Baru berjalan satu semester, sekolah yang baru diresmikan pendiriannya oleh Bupati Bandung pada tanggal 7 Juli 2021 itu, terus berkreasi. Tiap semester ada aktivitas yang berbeda secara bertahap bagi para siswanya.
Beny Saputro, S. Pd., M. Pd, Kepala SMP PCI mengemukakan, bahwa di SMP PCI sejak semester pertama, sudah digulirkan kegiatan tambahan mulai dari tahfiz Al-Quran setiap 2 sampai 3 jam per hari atau 15 jam perminggu, kepramukaan, hingga Malam Bina Insan PCI (MABIP).
Untuk semester 2 ini masuk desain grafis dan robotika. Selain pesantren ramadhan, MABIP, dan kegiatan Diklat Palang Merah Remaja (PMR) yang akan digelar di Hejo Forest Ciwidey dalam waktu dekat ini. Ditambah lagi rihlah ilmiah ke lembaga lembaga negara di Jakarta.
Semester 3 atau kelas 8 nanti, memasuki pengenalan dunia era metaverse dan Sekolah Alam di Pangalengan, ungkap Beny.
Di setiap semester, kami menyiapkan serangkaian program baru. Jika sekolah lain, cukup dengan menuntaskan jam pelajaran, di SMP PCI justru lebih banyak kegiatan di luar jam pelajaran seperti tahfiz, pesantren ramadhan, sekolah alam, robotica, pramuka, PMR, dalam waktu dekat marching band, lalu melompat ke metaverse, tutur Beny menambahkan.
Namun meskipun banyak ragam kegiatan, kami atur setahap demi setahap dengan pembagian waktu di setiap semester, jadi tidak terasa membosankan bagi para siswa. Apalagi PCI Serial Lecture yang menghadirkan para guru besar, doktor, dan para praktisi berceramah di depan para siswa SMP, mungkin baru di SMP PCI yang menggelarnya secara rutin.
Ide baru bergulir lagi di PCI. Hari ini dimulai Friday Inspiring Women Program atau FIS-Wom Program. FIS-Wom ini merupakan sebuah program yang digulirkan khusus untuk para pelajar putri yang secara rutin akan diselenggarakan setiap hari jum’at setelah selesai KBM sambil menunggu yg para siswa laki-laki selesai shalat jum’at.
Program ini dimaksudkan untuk membentuk karakter peserta didik putri yang religius, unggul, cerdas dan berakhlak mulia.
Ditemui saat program ini berlangsung Jumat, 18 Februari 2022, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Abhelia Permatasari, S.Pd mengemukakan bahwa Friday Inspiring Women atau FIS-Wom ini sangat penting sebagai salah satu sarana untuk memberikan materi yang berkaitan dengan keputrian. Materi yang tidak dapat disampaikan jika dilakukan di depan seluruh peserta didik, dapat disampaikan di program ini.
”Kegiatan ini kami optimalkan untuk memberikan wawasan yang khusus berkaitan dengan para siswa perempuan agar mereka lebih memahami dirinya sendiri. Bahkan para siswi dapat sharing tentang berbagai macam hal yang selama ini mereka anggap tabu,” tutur Ibu Abhel.
Abhelia menjelaskan lebih lanjut, dalam kegiatan FIS-Wom ini, SMP Prima Cendekia Islami tidak hanya terpaku pada satu tema saja. Namun, materi yang disajikan setiap minggunya memiliki muatan yang beragam. Ia menambahkan tema yang disampaikan tidak hanya muncul dari pihak sekolah, namun atas usulan dan disepakati para siswi itu sendiri.
Beberapa contoh materi yang akan diterima dalam kegiatan FIS-Wom PCI antara lain, cara berpakaian dan manner perempuan, Kesehatan reproduksi perempuan, Kelas memasak, Self acceptence, self esteem dan insecurities.
Kemudian diberikan pula materi komunikasi dan ketertarikan terhadap lawan jenis, Konflik dalam pertemanan, Inspiring women serta masih banyak materi lainnya.
Beragamnya materi FIS-Wom ini, para siswi terlihat antusias mengikutinya. Banyak diantara mereka yang baru mengetahui berbagai macam hal khususnya tentang wanita setelah diadakan kegiatan FIS-Wom ini. Tentu ini menjadi hal positif bagi para siswi dan pihak sekolah ujar Abhel.
Abhelia menambahkan, bahwa banyak orang tua siswa memiliki kekhawatiran yang tinggi kepada putrinya dengan kondisi saat ini. Oleh karena itu, kita berharap kegiatan FIS-Wom ini dapat menjadi solusi atas kekhawatiran para orang tua dan sebagai sarana pembentukkan karakter bagi para siswi di era tanpa batas ini. Mereka harus memiliki wawasan luas dan mampu membentengi diri dari dampak-dampak negatif yang akan muncul serta bisa mendudukkan diri berdasarkan kodratnya sesuai nilai-nilai keislaman dan keperempuanan,” tutup ibu Abhelia.( ** )
Discussion about this post