Bandung (BR).- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2023-2024 bagi siswa sekolah di berbagai jenjang di Kabupaten Bandung, dimulai secara serentak. Tidak terkecuali, SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) Baleendah.
Hari ini memulai hari pertama MPLS yang diikuti oleh 105 orang. MPLS ini akan berlangsung dari tanggal 17 Juli 2023 hingga 20 Juli 2023 ungkap Beny Saputro, M. Pd, Kepala SMP PCI Baleendah, Senin 17 Juli 2023,
Seperti tahun tahun sebelumnya, SMP PCI menerapkan MPLS dengan gaya kekinian, lebih inovatif, dan lebih menyenangkan. Kami mengangkat tema besar MPLS tahun ini, “Galaxy Traveler 03; Know Yourself, Explore your passion”. Tema yang lain dari yang lain. Tema yang mengajak siswa mengenali dirinya hingga bertualang mencari passion yang ada pada dirinya.
Sementara Ketua Yayasan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum, menyambut kehadiran para siswa baru ini dengan penuh kegembiraan. Kami kemas acara penyambutan di hari pertama ini dengan meriah namun penuh makna, ujar Prof. Dadan yang juga Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara ini.
”Sebagaimana MPLS tahun lalu, Kami selenggarakan penyambutan khusus dan menjadi ciri khas dari sekolah kami. Pagi tadi, pihak yayasan, kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, para guru, hingga kakak-kakak kelasnya, bersama sama menyambut kehadiran siswa baru SMP Prima Cendekia Islami Baleendah.
Kehadiran para siswa baru itu disambut dengan tanda cinta pertama dari sekolahnya. Dimeriahkan pula oleh grup marching band kakak kelasnya. Kami ingin, MPLS itu memberi kesan pertama yang mendalam dan para siswa betah di sekolah, ujar Prof. Dadan.
Kami sambut dengan cenderamata sekuntum bunga tanda cinta. Sebagai tanda cinta dan ucapan selamat datang, dari Yayasan, Kepala sekolah, para guru, dan kakak-kakak kelasnya. Kami berikan sekuntum bunga sebagai simbol tanda cinta dari sekolah kami.
Kami juga berikan Al-Qur’an mini, lengkap 30 juzz, untuk menumbuhkan kecintaan para siswa kepada Al-Qur’an, menanamkan pada setiap insan SMP PCI untuk menjadi generasi Qur’ani,” ujar Prof. Dadan.
Tidak hanya itu, Kami tambahkan tumbler, sebagai simbol peduli lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik. Ini bentuk pelajaran kepedulian lingkungan dari SMP PCI. Kami juga berikan topi pelindung diri, sebagai simbol dari sekolah yang melindungi dan mengayomi. Tanda mata itu, mungkin tidak begitu berharga, tetapi kami ingin memberi makna kecintaan, ketulusan, dan kehangatan. Kami ingin menciptakan kultur sekolah yang menyenangkan, guru yang dirindukan, dan pembelajaran yang tidak membosankan, ujar Prof. Dadan yang juga Komisaris Utama PTPN-1 ini.
“Kami bersyukur, MPLS tahun ini diikuti oleh 105 siswa baru. Kami memang membatasi penerimaan jumlah siswa baru setiap angkatan, hanya 100 siswa yang dibagi ke dalam empat kelas atau empat rombongan belajar. Tujuannya, agar pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan baik, jika jumlah siswa tidak terlalu banyak,” ungkap Ibu Siti Komariah, Dra., M. Si., Ph. D. Selaku pembina SMP PCI.
Selain itu, di SMP PCI sejak awal berdirinya, juga tidak menerima siswa pindahan. Kami harus menjaga marwah, bahwa masuk sekolah ke SMP PCI tidaklah mudah. Biasanya, kesan sekolah swasta itu menerima siswa sebanyak banyaknya. Sekolah membutuhkan siswa. Kami membalikkan persepsi itu. Siswalah yang seharusnya butuh sekolah yang baik. Kami tetapkan jumlah maksimal hanya menerima 100 siswa untuk 4 kelas, ujar Ibu Siti saat membuka MPLS.
”Sekolah kami, bukanlah sekolah besar dengan jumlah siswa yang banyak, namun hanya sekolah kecil dengan cita cita besar. Sekolah yang mengedepankan religiusitas Islam dan digitalisasi dalam aktivitasnya, untuk melahirkan generasi muslim milenial Qurani. Generasi yang berada di bawah naungan Al-Quran. Generasi yang menempatkan posisi wahyu memandu ilmu, ” tutup Ibu Siti yang juga Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI ini. (BR.01)
Discussion about this post