
Lebih Jauh bapak dari tiga anak ini menjelaskan, bahwa pelaksanaan panen dilakukan dua hari sekali, selain panen di lokasi garapan pribadinya yang seluas 5 hektar, Dadang pun menampung dari para petani sekitar yang ada di Desa Sukaresmi Kec. Pasirjambu Kab. Bandung.
“Muncul suasana Pandemi Covid -19, dimana pada saat itu usahanya mengalami penurunan drastis baik dari harga jual maupun minat konsumen hingga mengalami penurunan kurang lebih 60%, adapaun indikator dari penurunan tersebut diantaranya anak sekolah tidak masuk, kafe restoran banyak yang tutup, tempat wisata juga,” keluh Dadang.
Namun meski demikian Dadang, sama sekali tidak melakukan pemutusan kerja terhadap karyawannya, dengan strategi dan mensiasatinya, para karyawan yang biasa melakukan pengepakan dikediamannya dialihkan ke pengepakan sayuran.
“Di kampung dan keluarganya menetap, warga sekitar hampir 90 % petani strawbery jadi tidak sedikit menyinggung tentang harga jual paling minim yang dikeluarkan, berkisar antara Rp.20.000 -s/d Rp.25. 000 per kilogram,” jelasnya.
Discussion about this post