BANJARAN (BR).- Setelah praktisi politik muda menyikapi kesemrautan kondisi yang terjadi di Wilayah Kec. Banjaran baik PKL, kemacetan yang kerap terjadi, maupun peredaran Penyakit Masyarakat ( MIRAS) kini giliran seorang tokoh masyarakat Banjaran yang sangat prihatin dengan yang terjadi di Banjaran saat saat ini.
Menurut tokoh masyarakat Banjaran Prof.Dr.. H.Toto Sutarto Gani Utari M. Pd pada bandungraya. net mengatakan bahwa camat itu merupakan salah seorang perangkat daerah dan sebagai kepanjangan tangan bupati di kecamatannya masing masing.
Karena ucap Toto, tidak ada camat yang tidak taat pada atasannya, itulah birokrasi yang sesungguhnya. yang ditunggu adalah karakter kepemimpinan camat di kecamatannya masing masing pula, bila karakternya tepat di daerahnya maka dia akan berhasil menjabarkan keinginan atasan dan begitu juga sebaliknya.
Kita melihat kebelakang bagaimana Kondisi Banjaran, pada saat Camatnya Bapak Ajat dinyatakan kecamatan Banjaran berhasil menjabarkan keinginan atasannya seperti ; kaki lima tetib, kemacetan teruraikan, miras terus ditertibkan dan yang lainnya berarti karakter pa Ajat tepat di tempatkan di Banjaran dan ini bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat kecamatan Banjaran.
“Sekarang diganti oleh pejabat lain, maksudnya agar penerusnya tinggal mengembangkan apa yang telah ditertibkan oleh Bapak Ajat, saya pun yakin penerusnya akan lebih baik dr bapak Ajat, karena dia dituntut harus lebih baik. tapi apabila tidak akan mendapat nilai yang minus dari masyarakat yang langsung membandingkan dengan camat sebelumnya,” ujar Prof. Toto.
Diakhir pembicaraanya Prof.Dr. H.Toto Sutarto Gani Utari M. Pd menuturkan sangat tidak mungkin bila Bupati Bandung menginginkan kecamatan Banjaran yang kembali semrawut.
“Perlu saya sampaikan dan ingatkan bahwa kecamatan banjaran merupakan salah satu kunci perekonomian kabupaten Bandung, yang menghubungkan desa dan daerah lain dengan kota dan provinsi, baik.perdagangan, pariwisata maupun karakter, jadi mari kita pelihara dan selamatkan Banjaran dari hal hal yang negatif,” pungkas Toto. (BR. 01)
Discussion about this post