CIMANGGUNG (BR).- Semenjak adanya Virus Corona atau diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah pelaku usaha di Kecamatan Cimanggung mengeluhkan sepinya pembeli. Salah satunya yang pedagang Baso Dusun Bangkir RT 01 RW 02 Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung (Depan sekolah SMPN 1 Cimanggung).
“Semenjak diberlakukan PSBB orang yang datang kesini menjadi sepi otomatis membuat omset menurun drastis ditaksir mencapai mencapai 50% karena biasanya bisa menghabiskan puluhan mangkok tapi kini bisa 2 sampai 5 mangkok saja,” ucapnya pedagang bakso Anto kepada wartawan.
Anto mengaku, sebelum adanya Corona usaha jualan Bakso yang diberi nama Baso Solo Condong Raos Istighfar selalu dibanjiri pembeli.
“Dengan menu andalan Bakso Zumbo Istighfar membuat penikmat Bakso selalu memadati kios baso kami, dengan omset mencapai jutaan rupiah,” ucapnya.
Ia menambahkan, bahan untuk membuat satu Bakso Istighfar bisa menghabiskan bahan 2 kilo yang didalamnya ada Daging sapi Cingcang asli.
“Kami juga memberikan promo apabila ada yang bisa menghabiskan Bakso Istighfar dalam kurun waktu satu jam, kami berikan gratis tidak bayar,” ucapnya.
Harga baso jumbo tersebut, kata ia, mencapai Rp120 ribu dan jika ada yang minat membeli biasanya harus pesan dulu kira kira satu hari.
“Mungkin karena penasaran dengan ukuran bakso diatas normal sehingga masyarakat tertarik dan membelinya,” paparnya. (BR07)
Discussion about this post