Progo (BR).- “Tak sedikitpun saya berambisi untuk menjadi ketua umum KONI Jabar. Cuma saya menyikapi pencalonan ketua umum KONI Jabar periode 2018-2022 agar tidak bermasalah dan kemudian berimbas keprestasi atlet. Hal ini tentu tidak kita harapkan,” ujar mantan wakil ketua bendahara umum KONI Jabar periode 2014-2018 Abubakar Supriyono dalam bincang bincang dengan wartawan di sebuah resto di Jalan Progo Bandung, Minggu (9/9/2018) kemarin.
Menurutnya, siapapun figur ketua umum nanti jangan menimbulkan masalah. KONI Jabar ini milik masyarakat Jabar bukan milik individu atau golongan. “Oleh karena itu saya berharap siapapun yang muncul menjadi ketua umum KONI Jabar nanti para pemegang hak suara diharapkan dapat memilih ketua umum yang tidak bermasalah, dan yang terpenting dapat diterima semua lapisan,” ujar Abubakar.
Lantaran itu Abubakar menghimbau agar di Musprov nanti para pemegang suara yaitu KONI daerah, pengurus cabor dan badan fungsional harus fokus memilih pemimpinnya yang benar benar tidak bermasalah dan tentunya taat hukum.
Abubakar mengatakan, dalam menentukan pilihan para pemegang hak suara sebaiknya mengacu kepada keinginan gubernur Jabar Ridwan Kamil yang tidak mau memiliki bawahan yang bermasalah dengan hukum. Ini sekaligus sebagai tanda bahwa pemegang hak suara harus bersikap kritis dalam memilih ketua umum KONI jabar periode mendatang.
Abubakar pun mengkritisi salah satu keputusan dalam RAT KONI Jabar tempo hari soal persyaratan untuk mengajukan diri sebagai calon ketua umum KONI Jabar. Disitu disebutkan minimal mendapatkan 30 dari 90 suara yang ada. “Saya ingatkan syarat dukungan minimal seperti itu tidak ada dalam AD/ART. Okelah sah sah saja dibuat tatib tapi itu kan tidak menyentuh rasa keadilan. Ini tentu rawan konflik,” tegas Abubakar. (BR-06)
Discussion about this post