Bandungraya.net – Jakarta | Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di tingkat eceran naik 0,05 persen pada Januari 2021. Kenaikannya lebih rendah dari 0,07 persen pada Desember 2020.
Begitu juga dengan harga beras di tingkat grosir naik 0,01 persen, meski kenaikannya lebih rendah dari 0,05 persen pada bulan sebelumnya.
Dilansir dari cnnindonesia.com, Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan kenaikan cenderung menurun karena kontribusi kenaikan hanya dari harga beras kualitas medium. Harga beras medium berada di kisaran Rp9.405 per kilogram.
“Kecuali harga beras medium yang meningkat 0,24 persen,” kata Suhariyanto saat konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).
Sementara harga beras kualitas premium dan rendah justru turun. Tercatat, harga beras premium turun 0,08 persen menjadi Rp9.780 per kg dan harga beras kualitas rendah turun 0,21 persen menjadi Rp9.036 per kg.
Suhariyanto menyebut harga beras di penggilingan untuk kualitas premium juga tercatat turun 0,08 persen. Secara keseluruhan, menurutnya, harga beras masih relatif stabil sejak tahun lalu. Bahkan, harga beras yang biasanya berkontribusi besar ke inflasi, kini tidak lagi.
‘Selama dua tahun terakhir ini, harga beras sangat stabil dan tidak berkontribusi kepada inflasi. Potensi yang ada, berdasarkan foto satelit dan pemantauan di lapangan, produksi padi pada Januari-Maret 2021 akan terjadi,” terangnya.
Kendati begitu, harga gabah kering petani (GKP) di tingkat petani justru naik 3,03 persen menjadi Rp4.921 per kilogram. Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani turun 0,73 persen menjadi Rp5.318 per kg.
Di tingkat penggilingan, harga GKP di tingkat naik 3,1 persen menjadi Rp5.026 per kg dan GKG turun 0,8 persen menjadi Rp5.432 per kg.
“Penurunan GKG ini terjadi terutama di Sumatera Utara dan Kalimantan Barat,” ucapnya. (Red)
Discussion about this post