Kamasan (BR).- Jembatan Cisangkuy Kamasan yang rencananya akan diresmikan pada Oktober 2022 sudah memasuki proses pelaksanaan uji beban atau loading test dengan tujuan untuk mengetahui keamanan struktur jembatan sebelum jembatan tersebut dapat dioperasionalkan.
Kabid Sarana Prasarana Eri Hermawan mengatakan loading test di Jembatan Cisangkuy ini dimulai dengan rapat lapangan pra pengujian beban pada Agustus 2022, kemudian dilanjut dengan pelaksanaan uji beban dinamik, uji beban statik sesi 1, dan uji beban statik sesi 4 tanggal 30 September 2022. Dan dilanjutkan dengan Pelaksanaan uji statik sesi 2, uji statik 3, uji beban dinamik pasca uji statik, rapat lapangan hasil pengujian beban tanggal 31 Agustus 2022.
Jembatan yang dibangun oleh CV. Sudut Siku ini akan diuji beban dengan melibatkan 6 truk dengan masing-masing membawa beban sebesar 35 ton. Proses uji beban jembatan tersebut, setiap 6 truk berbaris yang diikuti oleh truk lainnya dan bersama-sama melintasi jembatan Cisangkuy secara bergantian.
“Pelaksanaan uji beban dimulai dengan melakukan pengujian beban dinamik, dilanjutkan uji beban statik sesi 1, 4, 2, 3, dan pengujian dinamik ulang pasca pengujian statik. Kegiatan dilanjutkan dengan rapat lapangan terkait hasil pengujian beban. Seluruh rangkaian kegiatan mendapatkan pendampingan,”jelasnya.
Setelah melalui uji beban ini, PUTR akan menerima sertifikat laik fungsi dan jembatan secara resmi bisa beroperasi dan digunakan untuk menunjang kepentingan masyarakat. Hasil Uji beban ini akan menentukan rekomendasi keluar tidaknya sertifikat laik fungsi dari dan melihat secara jelas, bahwa uji beban berlangsung baik dan lancar.
Jembatan Cisangkuy Kamasan merupakan jembatan bertipe panjang bentang utama 30 meter, Lebar 7 meter dengan pembangunan dari sumber APBD.
Sebagai informasi, Jembatan Cisangkuy Kamasan mulai dibangun sejak 1 September tahun 2022 dan merupakan Jembatan yang direnovasi untuk menggantikan jembatan yang Lama .
“Penggantian jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Kabupaten Bandung yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,”jelasnya.
Pembangunan Jembatan Cisangkuy didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 35 ton, kali 6 Armada 210 ton untuk menguji daya tekanan lebih kuat dari struktur jembatan lama yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 50 ton. Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa. (BR.31)
Discussion about this post