Juhana menambahkan, kesetaraan pendidikan itu sama, jangankan antara Negeri dan Swasta, dengan sekolah paket pun sama penghargaannya.
“Yang penting bukan sekolahnya dimana, Ijasahnya dari mana. Namun, yang uatama dalam pendidikan adalah perubahan prilaku warga belajar,” katanya.
Semakin tinggi jenjang pendidikannya, kata Juhana, semakin dewasa dan karakternya berkompeten.
“Kompetensi asli pada perubahan prilaku anak itu yang paling utama, bukan sekolahnya dimana atau ijasahnya keluar dari mana,” tegasnya.
Lebih lanjut Juhana mengatakan, mau sekolah dimanapun kalau prilaku dan karakternya tidak berubah signifikan, bisa dibilang tidak berarti.
“Yang bagus itu, karakter dan prilaku anak berubah signifikan hasil dari proses pembelajaran. Pada prinsifnya sekolah itu, hasilnya yang paling utama” katanya.
Juhana menegaskan, pemerintah Kabupaten Bandung sudah menyediakan kursi melampaui dari jumlah calon siswa. Maka, optimis semua anak usai sekolah bisa bersekolah.
“Sesuai dengan jumlah lulusan, pemerintah sudah menyediakan kursi melebihi dari jumlah calon siswa yang tersebar disemua sekolah,”.
Untuk pemantauan Pembelajaran Jarak Jauh ( Daring ) pihak Dinas Pendidikan melakukan Monitoring, evaluasi dan Pelaporan, Kepala sekolah wajib menyampaikan pelaporan terkait aktifitas pembelajaran secara berkala disekolahnya masing masing, sehingga dapat diketahui ada anak yang bisa daring dan tidak bisa daring prosentasenya karena terkendala sinyal, serta tidak memiliki android, hal tersebut dapat diketahui oleh Dinas dari pelaporan kepala sekolah dan Pengawas, pungkasnya.( BR. 01 )
Discussion about this post