Soreang (BR).- Dilayangkanya surat Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Dr. H. Juhana M. Mpd kepada seluruh steackholder yang ada dilingkungan dinas pendidikan agar dapat memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran.
Hal ini dikatakan Juhana pada bandungraya. net diruang kerjanya bahwa steackholder yang ada di lingkungan Disdik kab. Bandung dituntut dengan perubahan jaman, dimana penyesuaian pun sangat diperlukan di dunia pendidikan, dengan mengacu kepada Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang standar Proses, standar penilaian, yang ditetapkan dengan Permendikbud No. 4 Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil Pembelajaran oleh satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
“Saya berharap, satuan pendidikan dapat segera memasang jaringan internet sebagai penunjang kegiatan pembelajaran berbasis TIK,” ujarnya.
Selain itu diutarakan Juhana, satuan pendidikan dapat pula mengimplementasikan pembelajaran berbasis TIK, sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki secara optimal, baik itu Komputer, gawai (smart phone), proyektor, radio, televisi pintar, dan lainnya.
Dijelaskan Juhana, ada beberapa laman yang dapat segera diakses satuan Pendidikan dalam persiapan pembelajaran disemester Genap, tahun pelajaran 2019 – 2020 diantaranya :
– Rumah Belajar Kemendikbud melalui Laman https//belajar. kemdikbud. go. id
– E. Learning Dinas Pendidikan Kab. Bandung melalui Laman https//e. learning.bandungkab.go.id.
Ucap Kadisdik, pendidik/guru/guru pamong/tutor dan peserta didik diharapkan dapat segera mengakses laman tersebut, sedakan para pengawas dan penilik agar secara estapet memberikan pembinaan implementasi pembelajaran berbasis TIK tersebut.
Sedangkan tugas satuan pendidikan dikatakan H. Juhana, dalam memberikan laporan kepada dinas pendidikan dapat secara cepat tanpa harus datang ke kantor dinas, bisa melalui softcopy berupa rekafitulasi jumlah pendidik dan peserta didik yang sudah melakukan pembelajaran berbasis TIK, hal ini dipandang Juhana sangat praktis.
“Ada beberapa model pembelajaran RI 4.0 yang diantaranya E – Learning, M -Learning, AR – learning, dan VR – learning, itulah model pembelajaran pada era Disruptif dan Masyarakat 5.0, untuk menempuh hingga kesan akses internet dan pembelajaran berbasis TIK sangat dominan sekali,” pungkas Juhana (BR.01)
Discussion about this post