Pangalengan ( BR ), Hampir 200 orang santri dari 30 Pesantren Persatuan Islam (PPI) yang berasal dari Palembang, Banten, Tasik, Garut, Bekasi, Bandung, Jakarta, Majalengka, hingga Banjarsari mengikuti kegiatan Quran Camp Batch 11 di Sekolah Alam dan Rumah Tahfidz SMP Prima Cendekia Islami, di Desa Warnasari, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dalam kegiatan ini, hadir pula siswa perwakilan dari SMP Prima Cendekia Islami Kabupaten Bandung.
Kegiatan yang digagas oleh Pondok Tahfidz Wadil Quran (PTWQ) Tangerang dan Rumah Qur’an Darul Azzam Palembang dengan menggandeng Rumah Tahfidz SMP Prima Cendekia Islami (PCI) berlangsung selama tiga hari, dari Senin hingga Rabu, 26-28 Desember 2022.
Pembukaan Qur’an Camp ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. H. Dadan Wildan Anas. M. Hum., Mudir Pondok Tahfidz Wadil Qur’an (PTWQ) Tangerang, Ustaz Arif Husni Majid M.Pd., Mudir Rumah Qur’an Darul Azzam Palembang, Ustaz Khomsin Riyadi S.Pd.I., Mudir ‘Am Pesantren PERSIS 69 Matraman Kramat Asem Jakarta Timur, Drs H, Beben Mubarok. MA., serta seluruh asatiz PPI yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dadan menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada pihak panitia karena sudah dilibatkan pada kegiatan amal ini.
Alhamdulillah, kawasan Sekolah Alam dan Rumah Tahfidz SMP Prima Cendekia Islami (PCI) telah dipercayai untuk menjadi tuan rumah Camp Quran Batch 11,” ungkap Prof Dadan. Ia juga menjelaskan, rencana Qur’an Camp ini mengalir begitu saja.
Berawal dari silaturahmi Ustadz Arif dan Ustadz Khomsin ke Rumah Tahfidz SMP Prima Cendekia Islami beberapa minggu lalu, tiba tiba muncul ide ini. Justru kalau konsep itu direncanakan berlama-lama terkadang tidak pernah terealisasi,” lanjut Prof. Dadan.
Dihadapan para tamu undangan dan para ratusan penghafal Qur’an, Prof. Dadan juga menjelaskan bahwa pihaknya mempunyai sekolah SMP dengan tagline sekolah Digital Qur’ani.
Sekolah umum yang bukan pesantren, tetapi menerapkan pelajaran Al Quran 3 jam dalam satu hari atau 15 jam dalam satu minggu. Jadi disekolah kami, siswa-siswinya wajib hatam Quran minimal 2 sampai 3 juz saat mereka lulus,” tegas Prof. Dadan.
Untuk memudahkan proses menghafal Al Qur’an di sekolahnya, Prof Dadan mengatakan, pihaknya saat ini sedang mencari metode yang mudah dan tepat untuk para siswanya menghafal Al Qur’an.
Saya berharap dengan adanya Qur’an Camp dengan menggunakan pola metode Mutqin al Muyassar ini dapat memudahkan para siswanya dalam menghafal Al Qur’an.
Mudah-mudahan dengan kehadiran para mudir, para muhafizh dan juga para calon muhafidz dengan keikhlasannya hadir disini untuk sama sama belajar selama tiga hari, menjadi wasilah bagi kita semua dalam menjembatani para pengahafal Al Quran. Kami juga mendukung dan mendorong lahirnya para muhafidz-muhafidz baru yang ada di Jamiyyah Persatuan Islam,” tutup Prof. Dadan. ( BR. 68 )
Discussion about this post