SOREANG (BR). – Pasca terjadinya Bencana Alam Angin Puting Beliung beberapa bulan kebelakang yang menerjang kawasan Pangalengan, diantaranya Desa Banjarsari, Margamukti, Margamulya, dan Sukamanah.
Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, akan menolak bantuan dari BPBD Kabupaten Bandung terkait banyaknya rumah warganya akibat diterjang angin puting beliung beberapa waktu lalu. Penolakan bantuan dilakukan jika bantuan tidak sesuai dengan yang diusulkannya.
“Ada sekitar 2.120 rumah yang diusulkan untuk dapat bantuan. Tapi yang disetujui 500an. Sudah disampaikan kepada dewan,” kata Kepala Desa Banjarsari Sunaryat Safaat di Kantor DPRD Kabupaten Bandung.
Meski bantuan akan direalisasikan, tapi karena merasa tidak sesuai jumlahnya, Sunaryat akan menolaknya. Pasalnya, jika tetap menyetujui akan berimbas kepada Pemerintah Desa Banjarsari ” Kami Tidak Mau Warga berbondong bondong ke kantor Desa “.
“Kami bisa tidak dipercaya sama warga lagi. Dari pada tidak sesuai lebih baik saya menolak,” kata dia.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, H. Achmad Johara menuturkan, dari lima kecamatan yang diterjang angin puting beliung, ada sekitar 4.014 usulan rumah yang harus mendapat bantuan.
Namun, setelah dilakukan pengecekan ke lapangan ada sekitar 720 rumah yang terverifikasi. Dari 720 rumah yang dianggap rusak, kata Achmad Johara, hanya 312 rumah yang layak mendapat bantuan. Bantuan yang diusulkan untuk perbaikan rumah di lima kecamatan itu mencapai Rp350 juta.
“Untuk bantuan hibah bansos ini kan perlu data akurat. Setelah ada usulan, maka kemudian ada data verifikasi. Setelah itu muncul data yang layak mendapat bantuan. Dan hasilnya ada 312 rumah,” kata dia.
Ajo sapaan akrabnya membenarkan jika Kepala Desa Banjarsari telah komplen dengan jumlah rumah yang akan mendapat bantuan.
“Enggak apa-apa keberatan atau komplen. Toh SK Bupati untuk bantuannya belum ditanda tangan. Jadi masih bisa kami crosschek ulang jika memang ada keberatan,” kata dia.
Ajo sendiri memang berniat ingin menyalurkan bantuan perbaikan rumah itu secepatnya. Namun ia juga tidak mau jika harus dipaksa untuk merekayasa jumlah yang rusak.
“Padahal akibat puting beliung itu yang dominan itu pohon tumbang, bukan rumah rusak. Bisa cek juga dicek ke lapangan. Mana yang lebih dominan,” katanya.
Menurut dia, pascakejadian, BPBD bersama instansi sudah siap tanggap memberikan bantuan kedaruratan. Seperti pendirian posko, pemberian semabako, pemberian obat-obatan, hingga menyediakan alat berat untuk membersihkan akases jalan yang sempat terputus akibat tertutup pohon tumbang.
“Jadi memang ada selisih banyaj antara data dari Desa Banjarsari dengan data yang di kami. Maka dari itu kami akan rapat kembali dan melibatkan pihak desa. Jadi kalau memang ada yang terlewat masih bisa diusulkan. Asal datanya benar. Jangan direkayasa,” kata dia.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Hidayat mengimbau kepada para warga yang rumahnya rusak untuk bersabar. Pasalnya, untuk pelaksanaan proses pencairan bantuan tidak segampang membalikkan telapak tangan.
“Ada proses dan prosedur yang harus ditempuh. Dan tentu menunggu keputusan dari bupati. Maka dari itu saya imbau warga agar bersabar. Terutama warga Desa Banjarsari,” kata dia, pungkas Yayat. ( BR. 01 )
Discussion about this post