KAB. BANDUNG ( BR. NET) Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hj. Renie Rahayu Fauzi hadir di tengah-tengah anak-anak hebat thalasemia ( penderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan total) yang didampingi para orang tuanya masing-masing pada giat “Botram Bareng Thalasemia” di Imah Thalasemia Gedung KONI Majalaya/Graha Sajabat Jalan Cikaro Desa Majakerta Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Minggu (29/12/2024).
Kegiatan tersebut diinisiasi ReDTIKITA Kabupaten Bandung yang merupakan komunitas relawan kemanusian yang selama ini memiliki kepedulian terhadap anak-anak thalasemia yang ada di Majalaya dan sekitarnya.
Kegiatan dikemas dalam bentuk Botram Bareng Thalasemia itu dalam upaya merekatkan silaturahmi dan merekahkan senyuman. Dengan sejumlah rangkaian acara, parenting bagi orangtua Thalasemia. Pada kesempatan itu, ReDTIKITA melaksanakan capacity building, charity, parenting, fun game dan music untuk memfasilitasi anak-anak thalasemia. Anak-anak thalasemia pun terlihat senang dan bahagia dalam kebersamaan tersebut.
Di hadapan Ketua DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB ini, anak-anak thalasemia menunjukkan kabisanya atau thalentanya untuk bernyanyi dan membacakan puisi hingga membuat suasana haru. Hal itu menunjukkan optimisme anak-anak thalasemia dalam menjalani proses kehidupan kedepan.
Renie Rahayu Fauzi pun terlihat memeluk dan mendekap anak-anak thalasemia sebagai bentuk kasih sayang terhadap mereka. Ia pun memberikan semangat kepada anak-anak thalasemia termasuk kepada para orang tuanya yang selalu membimbing dan mendampingi anak-anak hebat tersebut.
Renie Rahayu Fauzi mengatakan bahwa keberadaan anak-anak thalasemia di Kecamatan Majalaya dan sekitarnya khususnya, dan umumnya di Kabupaten Bandung menjadi “PR” dirinya untuk lebih bisa diperhatikan kedepannya.
“Saya akan komunikasi dengan Pak Bupati Bandung Dadang Supriatna, bagaimana dan insya Allah anak-anak hebat thalasemia bisa mendapatkan BPJS Kesehatan, khususnya bagi mereka yang belum mendapatkan BPJS Kesehatan,” kata Renie dalam sambutannya.
Renie juga turut memberikan apresiasi dan terima kasih kepada para relawan ReDTIKITA Kabupaten Bandung yang sudah dua tahun ini terus-menerus berjuang memberikan perhatian dan semangat kepada anak-anak thalasemia. Karena untuk membantu anak-anak thalasemia bukan tanggung jawab secara individu, melainkan tanggung jawab bersama untuk meringankan beban anak-anak tersebut.
“Diharapkan apa yang selama ini dilakukan oleh para relawan ReDTIKITA dapat menginspirasi bagi teman-teman lainnya untuk sama-sama membantu anak-anak thalasemia tersebut,” tuturnya.
“Ayo kita berpegangan tangan sama-sama membantu dan memberikan perhatian kepada anak-anak hebat thalasemia,” katanya.
Renie juga mengajak para relawan ReDTIKITA untuk ngobrol bareng guna membahas langkah kedepan dalam upaya memberikan perhatian khusus kepada anak-anak thalasemia. Mengingat, anak-anak thalasemia memiliki harapan dan masa depan.
“Tentunya apa yang akan kita berikan perhatian kepada anak-anak thalasemia berdasarkan pada kebijakan saya selaku Ketua DPRD Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua ReDTIKITA Kabupaten Bandung Hendi Resmawan mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hj. Renie Rahayu Fauzi yang sudah menyempatkan hadir di tengah-tengah anak-anak thalasemia beserta para orang tua yang telah mendampingi anak-anaknya.
“Kami dari ReDTIKITA mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ketua DPRD Kabupaten Bandung yang sudah memberikan support atau semangat terhadap anak-anak thalasemia,” katanya.
Hendi juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang telah mendampingi anak-anaknya untuk hadir pada giat Botram Bareng Thalasemia tersebut. Tak lupa Relawan serta para Pembina ReDTIKITA nampak hadir.
Selama dua tahun terakhir ini, katanya, ReDTIKITA kerap mendampingi anak-anak thalasemia untuk mendapatkan pelayanan transfusi darah di RSUD Majalaya, RS Al Ihsan Baleendah dan RSUD Otista Soreang.
“Anak-anak thalasemia itu harus mendapatkan pelayanan transfusi darah seumur hidup,” katanya.( Awing )
Discussion about this post