Sumedang (BR).- Kodim 0610/Sumedang Gelar Peringatan Nuzulul Qur’an 1443 H/ 2022 M, bertemakan ‘Implementasi nilai-nilai Ramadhan dalam kehidupan prajurit,’ yakni di Mesjid At- Taqwa Makodim Sumedang, Jum’at 22 April 2022.
Adapun, hadir sebagai penceramah Drs.H. Dadang Nurkholis dari Kemenag Kabupaten Sumedang. Tampak hadir pula para Pasi Kodim, Dan unit Intel beserta PNS, Ketua Persit Cab XXI Kodim 0610/Sumedang, Danramil beserta anggotanya, dan Siswa-siswi yang sedang PKL.
Disampaikan Dandim 0610/Sumedang Letkol Inf Zaenal Mustofa, melalui Pasiter Kapten Inf Dedi Ruanto, bahwa peringatan turunnya Al-Quran yang dikenal dengan Nuzulul Qur’an, memiliki hikmah dalam pembinaan Agama.
“Alquran diturunkan Allah kepada Malaikat Jibril yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, merupakan Rahmatan Lil’alamin. Sehingga sangat tepat apabila Al-Quran sebagai risalah yang dibawanya merupakan rahmat bagi mahluk semesta,” paparnya.
Menurutnya, Al-Quran mengatur hubungan manusia dengan sesama dan Allah SWT, memiliki makna konstektual dalam kehidupan. Dan Al-Quran bukanlah petunjuk statis, hingga kalimat Iqro (pembuka) membawa perubahan signifikan dari zaman jahiliyah ke zaman peradaban.
“Membaca Al- Qur’an merupakan perintah luhur bagi umat manusia untuk mencapai derajatnya yang maslahat, dalam kehidupan berbangsa, bernegara, iman, taqwa dan penguasaan ilmu pengetahuan menjadi aspek penting dalam keberhasilan. Begitupun kesadaran dan kualitas masyarakat, semoga membawa kita keluar dari persoalan yang dihadapi,” tandasnya.
Sisi lain, inti dari isi penceramah memberikan kiat sukses dalam Romadhon Nuzulul Qur’an adalah cahaya untuk menambah keimanan.
“Percuma ketidak ikhlasan dalam berpuasa, tentu mengurangi pahala. Jadikanlah, Romadhon sebagai bulan rahmat karena Allah berharap kepada orang yang beryukur, berdoa dan bermunajat,” ungkap H. Dadang.
Lebih jauhnya, kata dia, pahami kiat- kiat puasa dan hikmahnya yang berguna untuk meraih kebahagian di dunia akhirat. Pahami pula Piqih dalam puasa sebagai dasar Ilmu dalam melaksanakan ibadah maupun yang lainnya.
“Marilah menjaga puasa dari yang dapat membatalkan pahala puasa. Selain menjaga hawa nafsu makan minum, dan berahlak dengan amalannya didalam berpuasa, antara lain nembaca Al-Quran, amalan Sunah, dan menjaga hati agar setelah itu ibadahnya tetap terjaga dan bersemangat untuk menghapus dosa,” tukasnya. (BR 11)
Discussion about this post