GARUT, (BR) – Kontribusi ekonomi kreatif di Jawa Barat terhadap denyut nadi ekonomi nasional terbilang besar. Angkanya mencapai Rp 191,3 triliun atau 20,73 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif nasional.
Selain itu, nilai ekspor potensi ekonomi kreatif ini juga mencapai 6,38 juta USD atau 31,93 persen dari total ekspor ekonomi kreatif nasional.
Anggota DPRD Jawa Barat Enjang Tedi mengatakan, jumlah usaha ekonomi kreatif di Jawa Barat mencapai 1,5 juta lokasi. Di antaranya dominan di subsektor kerajinan tangan, kuliner, dan fesyen. Penyerapan tenaga kerjanya juga cukup tinggi yakni 3,8 juta orang.
“Di Kabupaten Garut, ekonomi kreatif harus bisa meningkatkan pendapatan asli daerah dan membuka lapangan kerja,” ujar Enjang dalam sosialisasi Perda 15/2017 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, di Gedung Balai Paminton, Garut, Kamis (30/11/2023) malam.
Politisi Partai Amanat Nasional asal Garut ini mengajak para pelaku dan komunitas ekonomi kreatif di Garut yang tergabung dalam Garut Creative Hub dan Moka Jajaka (Moka) Garut untuk berbincang seputar persoalan tersebut.
Ia menegaskan, ekonomi kreatif merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang berperan penting dalam menopang ketahanan ekonomi masyarakat. Selain itu usaha ini juga untuk memajukan pembangunan, mengembangkan inovasi, kreativitas dan daya saing, hingga mewujudkan pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja.
“Potensi ekonomi kreatif di Jawa Barat yang cukup banyak. Ini perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal melalui perluasan produk ekonomi kreatif dengan penyediaan infrastruktur serta teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas,” katanya.
Untuk itu, kata Enjang Tedi, dukungan dari pemerintah daerah mutlak diperlukan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Dengan adanya Perda 15/2017 diharapkan mampu mendorong peningkatan daya saing serta kreativitas para pelaku dan pengusaha ekonomi kreatif.
Disebutkan dia, perda tersebut membidik ekonomi kreatif mulai berbasis budaya, seni, media dan teknologi, hingga berbasis kreasi fungsional atau desain.
“Kita bisa berkarya di sektor-sektor itu yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita. Garut punya banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan,” ucapnya.
Enjang menerangkan, sektor ekonomi kreatif perlu diberikan dukungan penuh, karena punya peran besar dalam pertahanan ekonomi nasional. Terlebih, para pelaku usahanya banyak anak muda. Hal itu bisa menjadi solusi dalam menjawab tantangan bonus demografi.
Keberadaan Mojang Jajaka, kata Enjang, harus dimaksimalkan. Mereka, kata anggota DPRD Jabar ini, merupakan perwujudan generasi muda unggulan yang dapat memerankan dirinya dalam merepresentasikan pariwisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Garut. (BR-15).
Discussion about this post