Selasa, 14 Oktober, 2025

Peserta Pesantren Kilat, Kades di Kabupaten Bandung Rasakan Pembinaan Ahlak

KAB. BANDUNG, (BR).- Pendidikan pesantren adalah ikhtiar untuk melakukan pembinaan ahlak atau spiritual sebagai bentuk konkret revolusi mental yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bandung.

WAJIBDIBACA

Kepala Desa Arjasari Rosiman yang juga Wakil Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bandung mengatakan, selama mengikuti pesantren kilat ini para peserta mendapat pembinaan agamis.

“Para peserta selama pesantren kilat ini bagaimana ahlaknya. Jiwanya dibina agar nanti bekerja bisa menggunakan hati,” ujarnya, Jumat (1/12/2023).

Dikatakan Rosiman, agama ialah pondasi dalam bekerja dan menjadi inspirasi serta motivasi sehingga bekerja lebih keras lagi sesuai aturan yang ada, terutama aturan agama dan negara.

“Pendekatan agama mengarahkan seluruh aparat kami bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai aturan serta berpihak penuh kepada rakyat. Insyaallah rakyat akan semakin sejahtera,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Rosiman, para peserta kalau sudah mengikuti langsung pesantren kilat, akan merasakan sesuatu yang berbeda menyentuh hati mereka.

“Para kepala desa sangat menikmati mengikuti kegiatan ini. Kita lihat para istrinya pun ikut dibina di sini dan dididik dengan kebersamaan. Ini sesuatu kegiatan yang luar biasa menurut saya,” ucapnya.

Menurutnya, animo para kepala desa untuk mengikuti kegiatan tersebut luar biasa tinggi. Sehingga ada yang minta agar diagendakan setiap tahun.

“Saya mendengar langsung perwakilan dari kepala desa yang berbicara ingin kegiatan ini tiap tahun ada. Kita pertimbangkan itu nanti ke depannya,” ucap Rosiman

Di tempat yang sama Kepala Desa Alamendah Awan Rusmawan berharap dengan adanya kegiatan tersebut akhlaq dan kinerja aparatur bisa lebih baik lagi.

“Saya berharap para kepala desa bisa lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas sehari-harinya. Alhamdulilah dengan adanya pesantren kilat ini, banyak sekali manfaat yang dirasakan,” tuturnya. (BR-17)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM