Pasirjambu (BR).- Memberikan keterampilan selain kemampuan akademik, menjadi salah satu keinginan SDN Ciranjang 1 yang terletak di Kampung Kaca-kaca Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.
SD yang berada di Selatan Kabupaten Bandung tersebut mempunyai keinginan besar untuk memberikan keterampilan kesenian sunda kepada siswanya.
“Jika mempunyai keterampilan yang banyak selain akademik, maka siswa akan lebih berarti di masyarakat. Makanya tahun depan ingin membuat ekstra kurikuler kesenian sunda, seperti kacapi, pencak silat atau degung,” tutur Kepala Sekolah SDN Ciranjang 1, Laswati S.Pd.,MM, yang di dampingi Komite SD E.K. Suryana, Jumat (8/6/2018).

Kesenian sunda menjadi pilihan untuk dikembangkan, hal tersebut kata Laswati sesuai dengan visi misi sekolah yakni mewujudkan sekolah yang mengembangkan budaya sunda berlandaskan iman dan taqwa, serta memiliki prestsi akdemik yang kompetitif.
Selain itu di SD tersebut mempunyai potensi kesenian yang besar, baik ketersediaan tenaga pendidik, minat siswa, maupun kultur setempat.
Alasan keinginan membentuk ekstra kurikuler berbasis budaya sunda lanjut Laswati karena saat ini kondisi kesenian sunda sudah jarang ditemui, sehingga selain memberikan keterampilan, juga sebagai upaya melestarikan kesenian dan kebudayaan sunda.
“Namun kami masih keterbatasan sarana dan prasarana pendukungnya,” ungkapnya.
Dia menyebutkan untuk membentuk ekstra kurikuler kesenian sunda dibutuhkan sarana dan prasarana pendukung, seperti alat-alat musik sunda, baik itu gamelan, maupun alat musik lainnya.
“Kami hanya mempunyai satu kacapi, untuk gamelan belum punya, karena belum pernah mendapat bantuan alat musik,” imbuhnya.
Salah satu keseriusan SDN Ciranjang 1 membentuk ekstra kurikuler berbasis budaya sunda terlihat pada acara buka bersama pada Jumat (8/6/2018). Selain menggelar tausiyah oleh Ustadz Mumu Muhaemin yang merupakan guru gama di Kecamatan Pasir Jambu, juga digelar pertunjukan kacapi suling oleh tenaga pendidik sekolah.
Hal tersebut untuk menunjukan kalau potensi pengembangan kesenian sunda di SD tersebut sudah ada, tinggal didukung oleh sarana yang laik.
“Siswa juga banyak yang minat. Kami memiliki 228 siswa yang terbagi dalam tujuh rombongan belajar. Untuk tenaga pendidik ada 10, terdiri dari empat PNS dan enam honorer,” tutupnya. (Lily Setiadarma)
Discussion about this post