Garut, (BR.Net) – Mahasiswi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) melakukan pengupayaan pemanfaatan tanaman eceng gondok , di Desa Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat guna meningkatkan pendapatan warga lokal yang diarahkannya kepada anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dan Kelompok Wanita Tani.26/02/2024
Melalui Proyek Independen Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) salah satu mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, Sarah Syahidah melaksanakan Program ini atas dasar permasalahan yang telah dikemukakan oleh Endang Omardani, S.E selaku Kepala Desa Bagendit. Inisiasi proyek ini dihadirkan terkait dengan isu rendahnya pendapatan keluarga di Desa Bagendit serta kegiatan edukatif dan produksi yang dapat dikerjakan oleh ibu – ibu rumah tangga yang memiliki beberapa keterbatasan di dalam aspek tahapan pendidikan maupun stereotip keluarga di Desa Bagendit.
Proyek ini berfokus pada dampingan mitra utama dan mitra pendukung, serta bantuan supervisi dari pihak mahasiswa ITB AD untuk memperoleh penghasilan yang dalam taraf meningkat dari eceng gondok yang banyak tersebar di kawasan Situ Bagendit. PKK Desa Bagendit dan KWT Manjur Desa Bagendit akan bekerja sama untuk mengolah eceng gondok menjadi suatu kerajinan tangan, seperti tas, topi, maupun hiasan rumah. Keterbatasan teknologi dan pemanfaatan digitalisasi juga menjadi salah satu hambatan yang menyebabkan pendapatan sebelumnya tergolong kecil dari upaya yang sudah dikerahkan di dalam proses pembuatan kerajinan tangan dari eceng gondok. Oleh karena itu, pihak mahasiswa ITB Ahmad Dahlan yang sudah mendapatkan izin penuh beserta pengajuan modal terhadap pemerintah Desa Bagendit membantu tiap proses yang dilalui di dalam realisasi proyek ini.
Pada tahap awal proses inisiasi proyek pemanfaatan eceng gondok di Situ Bagendit, permasalahan utama yang ditemui adalah kurangnya sumber daya manusia di dalam mitra utama yaitu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk merealisasikan kegiatan – kegiatan intensif yang harus dilakukan. Maka dari itu, terdapat penambahan mitra pendukung yaitu ibu – ibu yang merupakan bagian dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Manjur yang diikutsertakan sebagai pemanfaatan SDM yang tersedia dalam menyelesaikan pondasi dari proyek penanaman eceng gondok di Situ Bagendit.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini mengadakan serangkaian kegiatan, mulai dari rapat persiapan internal hingga koordinasi dengan mitra sasaran, yakni anggota PKK dan KWT di Desa Bagendit. Pendampingan dari segi proses realisasi juga dilakukan untuk melihat dan mengajari anggota PKK dan KWT pertimbangan – pertimbangan perubahan dan solusi permasalahan yang bisa dilakukan untuk memperoleh hasil yang memuaskan dari upaya yang diusahakan.
“Alhamdulillah semua persiapan internal, pengajuan izin, penyuluhan, kegiatan edukasi awal, sampai dengan koordinasi dari proses per proses berjalan dengan baik. Semua pihak turut berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan penempatannya masing – masing.”, Ungkap Sarah selaku Mahasiswi ITB Ahmad Dahlan.
Walaupun secara keseluruhan proses realisasi proyek berjalan dengan lancar, pada awal tahap jalannya proyek ini, terdapat beberapa hambatan karena kurang familiarnya mitra sasaran yaitu anggota PKK dan KWT dalam menanggapi permasalahan yang sebenarnya mereka alami, di bidang yang mereka jalani selama ini.
“Karena banyak yang kurang paham ya awalnya, karena memang membuat kerajinan seperti ini butuh pemahaman dan kreatifitas yang luas, keinginan untuk belajar juga harus besar. Ketika pelatihan dimulai, banyak ibu-ibu yang memang mereka senang mengerjakannya ada juga yang memang bukan pasionnya dalam berkreatifitas. Jadi waktu kita telaah apa saja yang kurang tepat, tapi nanti saya akan mencari jalan keluarnya agar mereka semua ikut berpatisipasi dalam pembuatan kerajinan ini, mungkin dibagi-bagi kelompok lagi nantinya.”, ujar Sarah. (Tatang)
Discussion about this post