Pangalengan (BR).- Dalam minggu ini, SMP Prima Cendekia Islami menggelar Program Sekolah Alam di Sekolah Alam SMP PCI Desa Warnasari Pangalengan, Kabupaten Bandung, kegiatan digelar sejak tanggal 13 sampai 16 Desember 2022.
Sekolah Alam ini merupakan program unggulan yang mengedepankan misi Pendidikan Vokasi, Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Sunda, serta Maghrib Mengaji ini juga mengusung model pembelajaran Project Based Learning dan Problem Solving. Kegiatan ini juga dikemas seperti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para mahasiswa di Perguruan Tinggi.
“Sekolah Alam tahun ini merupakan pilot project yang kami desain sebagai salah satu program unggulan bagi kegiatan kurikulum dan kesiswaan untuk para siswa kelas 8.” ungkap Beny Saputro, M.Pd Kepala SMP Prima Cendekia Islami, Kamis 15 Desember 2022.
Beny menjelaskan bahwa kegiatan Sekolah Alam ini menerapkan model tematik agar para siswa akan memiliki pengalaman dengan pembelajaran langsung di lingkungan masyarakat, perkebunan, peternakan, serta konservasi. Suatu pembelajaran yang tidak akan didapatkan saat siswa berada di dalam kelas ujarnya.
“Tuntutan pendidikan saat ini menginginkan agar para siswa memiliki keterampilan berdaya saing, jiwa kritis dan memiliki pemecahan masalah yang tidak mungkin tercapai jika hanya mengandalkan pola pembelajaran konvensional di sekolah.
Menyadari hal itu, kami berupaya melakukan terobosan program kegiatan untuk membentuk karakter para siswa agar mampu menjawab kebutuhan masyarakat tentang hal itu, agar mereka memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, serta emosional,” tutur Beny.
Hal yang menarik, hari rabu dan kamis, kami titipkan para siswa untuk bermalam di rumah rumah penduduk kampung warnasari. Mereka berbaur dengan masyarakat. Ikut berkegiatan di masyarakat. Jadinya seperti KKN mahasiswa, ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan dan Humas Farid Rizqi Maulana, M.Pd.
Ia menambahkan, dalam dua hari pelaksanaannya, para siswa telah mampu beradaptasi dengan masyarakat serta mampu merefleksi dirinya masing-masing dari hal yang mereka alami dan lakukan.
“Kita lihat bahwa pembentukkan karakter para siswa di sekolah sering kali berjalan tidak utuh, karena muatan yang ada hanya menitikberatkan pada teori-teori saja,” imbuhnya.
Kami memiliki pandangan bahwa pola pembentukkan karakter para siswa akan lebih efektif saat mereka ditempatkan di lingkungan yang sebenarnya. Sehingga program Kementerian Pendidikan tentang pembentukkan karakter profil pelajar Pancasila akan lebih efektif dengan program Sekolah Alam ini,” ujar Farid.
Wakil MKKS Kabupaten Bandung, Dr. Cucu Junaedi, M. Pd ketika dimintai tanggapannya mengenai sekolah alam yang diselenggarakan oleh SMP PCI mengaku surprise. Sepengetahuannya di Kabupaten Bandung ini, baru SMP PCI yang melaksanakannya dengan memadukan tiga kegiatan sekaligus di sekolah alam, yakni pendidikan vokasi, penguatan karakter profil pelajar Pancasila, hingga penanaman nilai budaya Sunda.
Ditambah lagi dengan ide brilian, mendekatkan siswa dengan masyarakat dengan ikut bermalam di rumah penduduk. Istilah kerennya live in…ini salah satu program contextual learning untuk para guru dan peserta didik, ujar Kepala SMPN 2 Dayeuhkolot ini yang juga pernah menjadi Kepala Sekolah Internasional di Yangoon, Myanmar.
Saya mencermati sepak terjang SMP PCI yang baru berdiri satu setengah tahun ini, namun kegiatan dan proses belajar mengajar jauh melompati sekolah-sekolah yang telah lama berdiri. Penerapan digitalisasi dalam pembelajaran, PCI Serial Lecture dengan menghadirkan para guru besar, hingga sekolah alam, itu terobosan baru dan lompatan inovasi kegiatan belajar mengajar di PCI yang luar biasa, pungkasnya. (BR.01)
Discussion about this post