Soreang (BR).- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Bandung selenggarakan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas XXV) Tahun 2018 dengan tema “Hari Keluarga: Hari Kita Semua” dengan tagline “Cinta Keluarga Cinta Terencana”.
Di Kabupaten Bandung, peringatan Harganas XXV dilaksanakan di Lapangan PT. Industri Sandang Nusantara Kecamatan Pameungpeuk, Kamis (9/8/2018). Bupati Bandung H.Dadang M.Naser mengimbau kepada seluruh pihak khususnya para Camat dan Kepala Desa, agar menjadikan Kampung keluarga Berencana (KB), sebagai wahana untuk pembinaan setiap keluarga di wilayahnya masing masing.
” Saya berharap para pejabat wilayah bisa proaktif dan peduli, serta tanggung jawab untuk melakukan pembinaan di Kampung KB. Dengan komitmen itu, sedikit demi sedikit ketahanan keluarga akhirnya akan terbangun, “kata Bupati Bandung Dadang M Naser.
Menurut Dadang, kegiatan peringatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya arti mencintai keluarga juga bagaimana pentingnya kita membangun keluarga dengan rasa cinta.
“Disamping itu Peringatan Harganas memiliki tujuan meningkatkan peran serta pemerintah daerah, mitra kerja dan swasta, tentang pentingnya penerapan 8 fungsi keluarga (agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan) serta pembentukan karakter sejak dini, untuk mewujudkan pelembagaan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Dengan konsep pendekatan Keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi,” tuturnya.
Dadang berharap, peringatan kali ini harus berbeda dari perayaan sebelumnya. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Bandung kegiatan peringatan Harganas XXV harus lebih memasyarakat dengan konsep acara yang dipertunjukan demi terciptanya kebersamaam dengan masyarakat.
“Saya berharap, melalui peringatan Harganas XXV ini, kita bisa lebih memaksimalkan 8 fungsi keluarga yang sebenarnya, yang dijalani dengan rasa cinta kasih sesama anggota keluarga. Dengan menerapkan konsep pendekatan keluarga, yakni keluarga berkumpul dengan cara meluangkan waktu tanpa disibukan dengan gawai, televisi, atau alat elektronik lainnya. Kemudian keluarga berinteraksi misalnya meluangkan waktu berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas,” jelas Dadang. | BR-01
Discussion about this post