KUTAWARINGIN. (BR).- Sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan fungsi, pemerintah kecamatan Kutawaringin, selalu berupaya melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pemerintah desa (Pemdes) yang berada di wilayahnya.
Untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dan menjaga sinergitas, pihak kecamatan selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dalam menyikapi segala program warga dan permasalahan yang terjadi.
Hal tersebut dikatakan Akhmad Rifa’i, Camat Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung usai menggelar rapat koordinasi dengan Apdesi dan beberapa kades, Selasa 10 Mei 2022.
Akhmad Rifa’i menjelaskan, sinergitas antara pemerintah desa, kecamatan hingga Kabupaten bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan dan suksesnya program.
“Kebersamaan akan mendorong suksesnya seluruh program pemerintah, dan pelayanan maksimal menuju masyarakat sejahtera akan mudah tercapai,” jelasnya.
Agar semua program pemerintah berjalan dengan sukses, kata Akhmad Rifa’i, pihaknya secara rutin menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pemdes yang ada di wilayah Kutawaringin.
“Kebetulan saya baru jalan tiga bulan menjabat camat Kutawaringin, sehingga harus menyelaraskan seluruh program demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” akunya.
Menanggapi miskomunikasi terkait adanya dugaan hilangnya beberapa aset Pemdes Buninagara, Akhmad Rifa’i mengatakan, dengan koordinasi dan komunikasi salahsatu solusi mengatasi hal tersebut.
“Saya baru tau dari informasi beberapa media online, oleh karena itu, rapat koordinasi salah satu langkah dan upaya mencari solusi,” akunya.
Hal itu, Kata Akhmad, jadi salah satu pembahasan raker bersama pemdes dan ketua Apdesi Kutawaringin. Sehingga, mendapat langkah untuk mendata aset pemdes Buninagara, Paparnya.
“Alhamdulillah, tadi kita rakor dengan Apdesi termasuk Ibu Kades Buninagara, BPD dan perwakilan dari Pemkab Bandung. Salah satunya, membahas terkait isu adanya aset desa yang hilang,” tutur Ahmad.
Setelah rakor, kata Akhmad Rifa’i, pihaknya akan melakukan pendataan dan tentu hasilnya akan ditembuskan kepada Dinas terkait di lingkungan Pemkab Bandung.
“Saya optimis tidak ada aset yang hilang, namun kita tetap akan melakukan pendataan untuk mengecek benar tidaknya hal itu,” kata Dia.
Akhmad menegaskan, terkait isu adanya aset pemdes yang hilang, Mungkin hanya miskomunikasi dan tidak terjadi di lapangan.
“Saya harap hanya miskomunikasi, dan optimistis hal itu tidak terjadi karena bertentangan dengan aturan kalau seseorang menghilangkan aset pemerintah bisa terkena pidana,”tutupnya. (BR. 01)
Discussion about this post