Baleendah (BR).- SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) Baleendah, Kabupaten Bandung, kembali menjadi tuan rumah kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Kali ini, kegiatan MGMP IPA Subrayon 01 Kabupaten Bandung, pada Kamis, 25 Mei 2023. Pertemuan MGMP IPA Subrayon 01 ini merupakan pertemuan terakhir pada semester genap Tahun Ajaran 2022-2023.
Kepala SMP Prima Cendekia Islami, Beni Saputro, M. Pd mendukung penuh setiap gelaran MGMP di sekolah yang dipimpinnya, setelah sebelumnya menjadi tuan rumah untuk kegiatan MGMP pada mata pelajaran lain seperti IPS, PJOK, Matematika, dan PAI. Musyawarah MGMP kali ini dihadiri oleh kurang lebih dari 30 perwakilan Guru IPA pada jenjang SMP yang berlokasi di Subrayon 01 Kabupaten Bandung.
Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dadan Wildan, M. Hum, pada pertemuan MGPM kali ini, memberi motivasi bagi para guru. “Guru merupakan faktor kunci kualitas pendidikan. Guru harus terus berinovasi mengikuti era Revolusi Industri 4.0 dan memiliki kecakapan abad 21” ungkap Prof. Dadan.
Guru itu sosok yang menjadi sumber pembelajaran dan praktik pendidikan di sekolah. Guru dengan kompetensi tinggi, baik dalam hal penguasaan subject knowledge maupun pedagogical knowledge, berpengaruh langsung kepada hasil belajar siswa. Karenanya, guru harus menguasai betul trend mengajar kekinian. Karena metode pengajaran juga berpengaruh besar terhadap efektivitas pembelajaran, ungkap Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara ini.
Prof. Dadan menambahkan, bahwa mutu pendidikan salah satunya ditentukan oleh kualitas guru. Sementara, kurikulum hanyalah faktor sekunder. Sebab efektivitas pelaksanaan kurikulum pun, bergantung pada kualitas guru. Intinya, peran guru sangat vital dalam proses belajar. Artinya, kualitas dan kompetensi guru sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas pendidikan, ujar Prof. Dadan.
Agenda lain yang dibahas pada musyawarah ini adalah evaluasi PSAJ dan persiapan PSAT pada mata pelajaran IPA serta penjelasan Teknik Fasilitasi. “Sejalan dengan materi yang disampaikan Prof. Dadan Wildan, teknik fasilitasi ini memberi ruang kepada guru sebagai fasilitator bagi siswanya. Saat ini, guru bukanlah sumber belajar utama, karena materi pembelajaran dapat dengan mudah diperoleh dari berbagai media.” ungkap Wawan Gunawan, M.Pd. yang merupakan Ketua MGMP IPA Sub Rayon 1.
Wawan Gunawan, M.Pd. pun menambahkan bahwa guru tidak perlu menjadi superhero sehingga mengetahui segala hal tetapi perlu memiliki kemampuan sebagai fasilitator yang baik bagi para siswa.
Setiap profesi dituntut untuk memiliki kompetensi yang tinggi sesuai dengan bidangnya, tidak terkecuali dengan profesi guru, ungkap Wawan.
Salah satu cara untuk mengembangkan kompetensi guru mata pelajaran adalah dengan mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) baik pada tingkat Subrayon, Kabupaten/Kota maupun cakupan area yang lebih luas.
Agenda selanjutnya dari MGMP IPA Sub Rayon 1 adalah mengunjungi Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat yang semula PPPPTK IPA untuk belajar dan mempraktikkan berbagai eksperimen sains.
Kegiatan MGMP ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiga kali dalam setiap semester. Diharapkan dengan berlangsungnya kegiatan MGMP dapat meningkatkan kompetensi guru-guru IPA sehingga dapat berdampak langsung dan menambah kualitas pembelajaran di kelas, jelas Wawan Gunawan. (BR.12)
Discussion about this post