Bandung (BR.Net) Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas merupakan hak mendasar yang harus tersedia bagi semua individu.
Namun, muncul permasalahan baru yang memprihatinkan terkait belum optimalnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bedas Arjasari
Meskipun staf medis telah berupaya keras, rumah sakit ini menghadapi tantangan karena kurangnya tenaga kesehatan profesional, sehingga pelayanan pasien kurang optimal.
Kekurangan tenaga medis di RSUD Bedas Arjasari berdampak buruk terhadap kualitas dan efisiensi terhadap layanan kesehatan secara keseluruhan.
Meski sudah beroperasi sejak di resmikannya pada 14 Februari 2024 lalu, rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Bandung itu hanya sebatas pelayanan rawat jalan.
Mantri RSUD Bedas Arjasari Enjang mengatakan sampai saat ini pelayanan terhadap pasien di rumah sakit tersebut belum ada,meski rumor akan di optimalkan pada 2 Agustus 2024 .
Enjang mengatakan sedangkan untuk pelayanan rawat inap di rumah sakit tersebut belum bisa dilakukan, karena masih kurangnya jumlah tenaga medis.
“Rumah sakit (RSUD Bedas Arjasari) belum optimal melayani pasien ,dan rawat inap belum, karena jumlah SDM masih kurang,” kata Enjang,Rabu 17 Julii 2024.
Kendati sudah beroperasi sekitar 6 bulan, akses layanan rumah sakit tipe c itu belum mendukung kemampuan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat secara efektif, karena masalah kekurangan sumber daya manusia.
Namun menurut Enjang, belum memadainya jumlah tenaga medis di RSUD Bedas Arjasari karena daerah sudah tidak lagi menerima pegawai honorer, termasuk di bidang kesehatan seperti di rumah sakit negeri.
Untuk mendorong layanan kesehatan yang efisien dan efektif di RSUD Bedas Arjasari
Enjang mengatakan pemerintah harus mengambil langkah untuk mengatasi persoalan tersebut.
Saat ini, petugas untuk pelayanan rawat jalan di setiap poliklinik yang ada berasal dari perbantukan tenaga kesehatan dari tiap-tiap puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung, juga dari perotasian luar dearah.
“Jadi petugas yang ada sekarang itu mereka BKO dari puskesmas-puskesmas. Tapi ada juga yang sudah mutasi dari RSUD yang kesini (RSUD Bedas Arjasari),” ujar Enjang.
Dalam keterangannya, dia menyebut RSUD Bedas Arjasari membutuhkan sebanyak 115 tenaga kesehatan, sedangkan ini hanya ada 53 berikut Struktural, ia katakan agar pelayanan rumah sakit bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya melalui Pemerintah Kabupaten Bandung melibatkan perekrutan tenaga medis, melalui calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan CASN 2024, yang nantinya akan ditugaskan di RSUD Bedas Arjasari” pungkasnya.(Gum)
Discussion about this post