Dikatakan, dalam pelaksanaannya, baik pejabat maupun staf, bersama-sama mengikuti materi yang disampaikan oleh para narasumber yang diawali dengan pre test dan ditutup dengan post test.
“Narasumbernya para pengurus DKM Al-Kamil. Secara garis besar materinya ada empat yakni Aqidah, Akhlaq, Al-Quran, Hadits, dan Fiqih,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan pesantren kilat tersebut lebih sekedar mengingatkan kembali kepada para ASN tentang pengetahuan keagamaan mereka dan praktiknya.
“Jadi isitilahnya ‘ngaderes’ lagi dengan dipandu oleh tim dari DKM Al-Kamil. Mudah-mudahan bisa disampaikan kembali kepada masyarakat, mengingat ASN itu selalu dianggap paling tahu segalanya di lingkungannya,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati H Dony Ahmad Munir dalam sambutannya mengatakan, pesantren Ramadan ASN merupakan salah satu cara bagi ASN untuk memanfaatkan momentum Ramadan dengan mengkaji kembali ilmu-ilmu agama.
“Jangan sampai ilmu agama kita jalan di tempat. Dari dulu cuma segitu terus. Dengan Pesantren Ramadan ini jadi pemacu untuk menambah ilmu agama kita,” ujarnya.
Bupati juga berpesan kepada para peserta agar jangan merasa terpaksa mengikuti kegiatan tersebut tetapi harus ikhlas karena Allah.
“Niat kita harus ikhlas mengikuti kegiatan ini. Jangan hanya karena ada Surat Perintah dari atasan. Jadi ada perasaan terpaksa,” ujarnya.
Bupati juga berpesan agar ibadah puasa Ramadan kali ini ada peningkatan dari segi kuantitas maupun kualitasnya sehingga benar-benar bisa mencapai derajat tertinggi dalam berpuasa.
“Diawali dengan membulatlan tekad harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Siapkan ilmunya. Tetapkan target-target yang ingin dicapai. Buatkan jadwal harian untuk tadarus, tarawih, i’tikaf, sedekah dan ibadah lainnya,” pungkasnya. (BR 11)
Discussion about this post