Soreang. (BR).- Carut marut yang diduga terjadi dilingkungan Dinas Pendidikan Kab. Bandung, mendapatkan sorotan seluruh element yang ada di Kab. Bandung.
Seperti halnya yang dikatakan salah seorang pengamat Pendidikan, bahwa Kebijakan guru ngaji mendapatkan perhatian berupa job dan kesejahteraan khusus, itu bagus dalam rangka mengejar visi kabupaten, hal tersebut disampaikan Pengamat Pendidikan Kab. Bandung yang juga sebagai Akademisi Dr. H. Mumun Mulyana, Rabu 27 April 2022.
Menurut Mumun, Namun demikian terkait dengan ranah publik (para guru ngaji) maka pertimbangan berbagai hal harus matang terutama sumber dana dan kelanggengan program tersebut, tuturnya.
” Jangan hanya eforia sesaat,” Selain itu disdik kan cuma pelaksana tugas dari kebijakan strategis tersebut yang notabene belum siap melaksanakannya, karena carut marut guru honorer juga belum selesai, imbuh Pengamat Pendidikan Kab. Bandung.
Dan menurut Mumun Mulyana pula, bahwa kebijakan rotasi, mutasi dan Promosi Jabatan dilingkungan disdik pun sekarang muncul “masalah”, selain tidak normatif, karir dan kinerja tidak dipertimbangkan sebagai keputusan rotasi/mutasi dan Promosi tersebut, Ungkapnya.
Diutarakan Dr. Mumun Mulyana, bahwa dunia pendidikan itu bukan masalah kecil dan sesaat, ini menyangkut masa depan anak bangsa, selain itu guliran Anggaran / dana besar didalamnya.
“Jadi jangan jadikan kebijakan dalam dunia pendidikan hanya didasarkan kepentingan politik belaka, karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan masa depan bangsa,”tutup Mumun Mulyana. (BR. 01)
Discussion about this post