SOREANG (BR).- Tidak kurang di 80 sekolah SMA/SMK para siswa/siswi penerima manfaat bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) di wilayah Kabupaten Bandung terlibas oknum operator, dan harus merelakan dana bantuan tersebut dipotong sebesar kurang lebih 25 % per siswa.
Menurut salah seorang kepala sekolah SMA yang berinisial (HT) pada bandungraya. net, Rabu (12/11) menuturkan bahwa dana bantuan PIP untuk siswa di sekolahnya telah dipotong oleh oknum operator yang bertugas di SMK Wirakarya, entah itu SMK Negeri atau swasta belum jelas, akunya.
Namun dijelaskan HT, bahwa operator sekolah yang ia pimpin sama sekali tidak mengajukan pengambilan bantuan secara kordinir namun tiba-tiba dana bantuan tersebut diantarkan oleh operator Wirakarya, dengan dana yang diterima tidak seutuhnya. “Saya selaku kepala sekolah tidak pernah mengintruksikan dan menugaskan operatornya untuk menarik dana bantuan tersebut secara dikordinir,” ungkapnya.
Imbasnya aku HT, Ia bersama operator merasa miris untuk menarik dana sisanya apalagi siswa penerima sudah pada keluar dari sekolah yang ia pimpin, selain itu kasus pemotongan ini sudah ditangani oleh pihak APH, dan ia sendiri bersama operator serta unsur terkait sudah pernah diperiksa oleh pihak APH.
“Selain potongan 25 % terjadi terhadap para penerima manfaat bantuan PIP (Program Indonesia Pintar), kami harus kembali mengocek saku sebesar 5 % dari jumlah bantuan yang diterima yang dikordinir oleh MKKS SMA dengan dalih untuk penyelesaian dengan pihak APH, dan itu terjadi saat ketua MKKS masih Aa Sudaya kepala SMAN Margahayu, Kab. Bandung,” tutur HT.
Jelas HT pula, bahwa iuran sebesar 5 % dari jumlah bantuan yang diterima tersebut berlaku untuk semua sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Bandung. (BR. 01)
Discussion about this post