BANDUNG BARAT (BR),- Di tengah tidak menentunya cuaca akibat pemanasan global, membuat masyarakat di Kabupaten Bandung Barat kesulitan mendapatkan air bersih. Baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun pertanian, bahkan kesulitan memperoleh air bersih itu menyebabkan kekeringan dan gagal panen.
Mengetahui hal tersebut Pj Bupati Arsan Latif mencoba mencari solusi untuk memecahkan permasalahan ini. Termasuk mencari informasi tentang potensi sumber mata air yang ada di Kabupaten Bandung Barat.
Didampingi beberapa kepala dinas dan unsur prokopimcam, Arsan Latif melakukan kunjungan kerja ke Curug Leuwilayung di wilayah Kecamatan Parompong. Lokasi ini merupakan salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Karyawangi, Minggu (19/11/2023).
“Ada hal yang harus saya luruskan. Ternyata kita memiliki sumber mata air yang potensial untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Hanya saja belum dikelola dengan baik sehingga manfaatnya tidak dirasakan masyarakat Kabupaten Bandung Barat,” katanya.
Ia menilai, seharusnya masyarakat Kabupaten Bandung Barat-lah yang paling menikmati sumber-sumber mata air yang ada di KBB. Namun pada kenyataannya, kata Arsan, malah sebaliknya. Karena sebagian air yang ada justru dialirkan ke daerah-daerah lain yang ada di luar KBB tanpa ada bagi hasil yang jelas. Baik dengan Pemda KBB maupun masyarakat sekitarnya .
“Kami akan segera menggelar rapat koordinasi dengan unsur Porkopinda dan stakeholder terkait untuk merumuskan kebijakan dan solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat secara gratis,” katanya
Arsan menjelaskan, pihaknya akan berupaya mencarikan solusi terbaik hingga 2 minggu ke depan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat KBB. Sedangkan untuk jangka panjangnya, lanjut Arsan, pihaknya akan melakukan inventarisasi yang memanfaatkan mata air.
Pemanfaatan mata air untuk warga ini dengan cara membuat bak penampungan air serta membangun saluran air yang layak. Hal itu agar air yang berasal dari berbagai sumber mata air yang ada di kawasan utara KBB, dapat terdistribusikan dengan baik hingga seluruh pelosok di daerah KBB.
Pemerintah KBB, kata Arsan, juga akan berkoordinasi dengan seluruh pihak dan perusahaan pengguna sumber-sumber mata air yang ada di KBB melalui sebuah regulasi kerjasama yang jelas dan saling menguntungkan.
Arsan menambahkan, setidaknya ada 2 perusahaan daerah air minum yang mengambil air dari kawasan Cisarua dan Parompong di KBB ini. Namun, lanjut ia, pemanfaatannya masih menggunakan regulasi yang lama. Sehingga, pemerintah dan masyarakat KBB tidak mendapatkan manfaat serta bagi hasil yang jelas.
“Kami akan mengkaji ulang perjanjian kerjasama yang dilakukan PDAM Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yang telah memanfaatkan sumber mata air kami. Karena hingga saat manfaat dan bagi hasilnya tidak jelas serta tidak dirasakan oleh masyarakat maupun Pemda KBB,” tegas Arsan. (BR-09)
Discussion about this post