Guru ngaji di kampung-kampung dan permukiman warga selain menambah wawasan keilmuan dan keimanan, juga akan memberikan teladan yang baik bagi para generasi muda.
Menurutnya, di zaman yang cenderung individualis sebagai dampak buruk kemajuan teknologi, anak-anak muda butuh pengayaan dari aspek religiusnya.
“Teladan yang baik diajarkan oleh para guru ngaji kepada anak-anak dalam kesehariannya. Nah pemerintah juga harus peka dengan memperhatikan mereka. Meski mereka mengajar tanpa pamrih, tapi tetap pemerintah harus hadir dalam meningkatkan kesejahteraannya,” ujar Daswan.
Insentif yang merupakan anggaran 2021 dalam bentuk hibah ke MUI ini, baru kembali dikucurkan setelah selama dua tahun tidak ada. Sebelumnya insentif ini pernah ada namun diberikan oleh Dinas Pendidikan kepada sebanyak 4.000 guru ngaji.
Diberikannya insentif ini merupakan bagian dari perhatian pemerintah daerah kepada guru ngaji. Sebab keberadaannya sangat membantu dalam hal memberikan pendidikan agama ke masyarakat.
Kabag Kesra Setda KBB, Asep Hidayattuloh, mengatakan, sejauh ini guru ngaji yang paling banyak terdapat di Kecamatan Cipongkor yang mencapai 1.000 orang.
“Kita memang inginnya bantuan ini angkanya lebih besar atau bahkan diberikan setiap bulan seperti di daerah lain. Tapi karena keterbatasan anggaran dan kebijakan yang harus dirumuskan eksekutif dan legislatif, untuk saat ini nilainya memang baru sanggup sebesar itu,” ungkap Asep. (Red)
Discussion about this post